Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erick Thohir Sampaikan Rencana Tingkatkan Efisiensi Kereta Bandara Soetta

        Erick Thohir Sampaikan Rencana Tingkatkan Efisiensi Kereta Bandara Soetta Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan holding BUMN aviasi dan pariwisata, InJourney, berkolaborasi meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). 

        Erick Thohir menyampaikannya setelah menjajal kereta bandara dari Bandara Soetta menuju Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1/2025), ia pun berharap peningkatan kapasitas penumpang melalui kolaborasi tersebut.

        Baca Juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Salah Satu Bandara Tersibuk Selama Periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025

        "Tadi ada kesepakatan antara KAI dan InJourney Airports untuk memaksimalkan konektivitas dari terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui kereta bandara. Harapannya, layanan ini bisa melayani 10 juta penumpang per tahun, atau sekitar 20 persen dari total penumpang bandara yang mencapai 56 juta per tahun," kata Erick, dikutip dari siaran pers Kementerian BUMN, Senin (6/1).

        Layanan bandara saat ini, kata Erick, baru melayani sekitar 1,5juta penumpang per tahun. Dengan peningkatan kapasitas ini, Erick berharap solusi tersebut tidak hanya mempermudah mobilitas penumpang pesawat tetapi juga membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di area sekitar bandara dan jalan tol. 

        "Peningkatan ini akan berdampak besar. Selain memberikan kenyamanan bagi penumpang, beban trafik di sekitar bandara dan jalan tol yang selama ini sering macet total juga bisa berkurang," ucap Erick. 

        Dalam kunjungannya, Erick mencoba langsung kereta bandara dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Stasiun BNI Dukuh Atas yang memakan waktu sekitar 50 menit. Dia meminta waktu tempuh tersebut dapat dipersingkat demi meningkatkan efisiensi layanan. 

        "Kita sedang berhitung apakah waktu tempuh bisa dipersingkat menjadi 40 menit atau bahkan 35 menit. Konektivitas antara bandara dan pusat kota harus benar-benar terintegrasi agar layanan ini menjadi pilihan utama masyarakat," ucap Erick. 

        Erick optimistis rencana ini dapat terealisasi dalam waktu enam bulan ke depan. Erick menilai hal ini bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas transportasi publik yang mendukung efisiensi dan kenyamanan penumpang.

        "Saya rasa enam bulan cukup untuk merealisasikan rencana ini. Nanti, enam bulan lagi akan kita evaluasi dan tagih progresnya," kata Erick.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: