- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
IHSG Sepekan: Lima Emiten Baru Tak Mampu Dongkrak Gerak Bursa Saham Nasional
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan penurunan yang cukup signifikan selama periode perdagangan di 6-10 Januari 2025. Bursa nasional tercatat melemah 1,05% ke level 7.008,866.
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad mengungkapkan bahwa rata-rata nilai transaksi harian bursa menurun sebesar 10,45% menjadi Rp8,72 triliun. Adapun rata-rata volume transaksi harian juga ikut menurun secara signifikan, yakni 17,37% atau menjadi 17,66 miliar lembar saham.
Baca Juga: Digandeng Happy Hapsoro, Ini Alasan Arsjad Rasjid Hanya Punya Satu Lembar Saham di RAJA
Kautsar juga mengungkapkan bahwa investor asing telah membukukan penjualan bersih yang cukup signifikan dalam perdagangan periode dari 6-10 Januari 2025.
“Investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp201,56 miliar. Investor asing dengan ini mencatatkan nilai jual bersih Rp2,94 triliun sepanjang tahun 2025,” ujarnya dilansir Senin (13/1).
Adapun Kapitalisasi pasar turut mengalami koreksi sebesar 0,34% atau menjadi Rp12.403 triliun dari sebelumnya Rp12.445 triliun pada pekan lalu.
Meski begitu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa tercatat meningkat 0,89% menjadi 1,04 juta transaksi. Pasar juga diwarnai oleh pencatatan lima emiten baru, yaitu:
- PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII)
- PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX)
- PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)
- PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC)
- PT Hero Global Investment Tbk (HGII)
Selain itu, tercatat juga tiga obligasi, dua sukuk, dan satu waran yang menambah variasi produk investasi dalam pasar modal dari Indonesia.
IHSG Menutup Perdagangan Pekan Lalu dengan Hijau
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri perdagangan dengan kenaikan sebesar 24,28 poin atau 0,34% ke level 7.088,87 di Jumat (10/1).
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 940.400 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,63 miliar lembar saham senilai Rp8,75 triliun. 330 saham tercatat naik, 265 saham menurun, dan 357 tidak bergerak alias stagnan.
Baca Juga: Butuh Modal Kerja, Indonesian Paradise (INPP) Jual 149,01 Juta Saham ke Perusahaan Jepang
Adapun tiga sektor utama yang memimpin penguatan bursa nasional adalah sektor barang baku sektor energi dan sektor barang konsumen non primer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar