Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Daewoong Cetak Sejarah dalam Industri Pengobatan Kanker di Indonesia

        Daewoong Cetak Sejarah dalam Industri Pengobatan Kanker di Indonesia Kredit Foto: Daewoong Pharmaceutical
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Daewoong Group mengklaim bahwa pihaknya telah berhasil melakukan transfer teknologi perdana terkait dengan sel natural killer (NK) di Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan kehadiran dari PT Daewoong Biologics Indonesia.

        Kepala Unit Bisnis Daewoong Biologics Indonesia, Baik In Hyun mengatakan bahwa transfer teknologi ini menjadi momen penting dalam pengobatan anti-kanker di Indonesia. Ia mengatakan bahwa transfer ini mencakup teknik pembuatan, metode penyimpanan dan pemindahan, hingga analisis dan metode validasi sel yang memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

        Baca Juga: Unjuk Gigi Inovasi, Daewoong Siap Perkuat Ekosistem Terapi Sel Punca di Indonesia

        "Integrasi terapi sel natural killer mutakhir merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan hasil pengobatan pasien dan mengurangi angka kematian terkait kanker," ungkapnya, Rabu (15/1).

        Indonesia dengan ini bisa melakukan produksi dan memasok sendiri obat kanker berupa sel natural killer yang akan mendorong sektor onkologi serta memberikan opsi pengobatan terkini yang lebih cepat bagi pasien kanker di Indonesia.

        Adapun Baik In Hyun mengungkit bahwa sel natural killer yang diproduksi pihaknya memiliki keunggulan tersendiri dalam hal kualitas. Sel hasil produksi pihaknya bisa menunjukkan rata-rata viabilitas sel sebesar 95%. Hal tersebut didukung oleh ekspresi tinggi marker permukaan (tanda atau molekul yang ada di permukaan) dan gen terkait aktivitas anti-kanker.

        Baik In Hyun juga mengungkit bahwa dari segi produktivitas, keunggulan sel terkait difasilitasi oleh stimulator unik. Pendekatan ini mengeliminasi kebutuhan sel feeder namun tetap mencapai tingkat produksi yang sebanding dengan hasil yang diperoleh dengan menggunakan sel feeder.

        "Kami berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi inovatif ini, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas perawatan kanker di Indonesia, tetapi juga untuk menetapkan tolok ukur baru dalam pengobatan yang dipersonalisasi di kawasan ini," jelas Baik In Hyun.

        Baca Juga: Jabar Bedas dan Seikat Ranting, Strategi Kimia Farma Perangi HIV dan Stunting

        Baik In Hyun di sisi lain juga menegaskan bahwa pihaknya berencana untuk memperkuat posisinya dalam pasar terapi sel mutakhir dengan membangun sistem produksi dan pasokan yang stabil. Transfer ini menurutnya bukan hanya sekadar mengimpor teknologi, tetapi juga memicu pertumbuhan industri biofarmasi lokal serta meningkatkan standar perawatan kanker lokal di Indonesia

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Aldi Ginastiar
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: