Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri PPPA Tanggapi Fenomena Koin Jagat, Imbau Masyarakat Rasional

        Menteri PPPA Tanggapi Fenomena Koin Jagat, Imbau Masyarakat Rasional Kredit Foto: Instagram @kemenpppa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menanggapi fenomena "koin Jagat," sebuah permainan berbasis aplikasi yang kini sedang ramai di masyarakat, khususnya di wilayah ibu kota.

        Untuk diketahui, fenomena koin jagat telah menimbulkan kerugian dan keresahan karena rusaknya fasilitas umum akibat perburuan koin dengan membongkar tanah untuk mencari tempat koin-koin disembunyikan agar dapat ditukar menjadi uang dalam aplikasi Jagat.

        Baca Juga: Usul Tugas Sekolah Tak Lewat Gedget, Menteri PPPA Sampaikan Perkembangan Wacana Pembatasan Usia Bermedsos

        Arifah mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan berbagai hal yang belum terbukti, seperti koin jagat yang saat ini masih belum diketahui asal-usulnya.

        "Ini sebetulnya permainan dari pihak-pihak yang kita sebetulnya nggak tahu siapa. Mungkin masyarakat kita gampang percaya, ini sebetulnya harus ada penyadaran, pemahaman, tidak mudah tergoda dengan informasi-informasi yang kita belum tahu kebenarannya," ucapnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1).

        Kemudian terkait banyak anak-anak yang juga memainkannya, ia menilai pemahaman perlu diberikan, dan hingga saat ini pihaknya masih mencari penyebabnya mengingat kian masifnya permainan tersebut.

        "Ini baru terjadi dan kita akan mencari penyebabnya apa sih, sumbernya dari mana kok bisa jadi masif begitu. Seolah-olah tidak bisa dianalisa kok harus mencari koin yang tidak jelas ada di mana gitu," ujar Arifah.

        Ia pun kembali mengimbau masyarakat untuk rasional. "Ini perlu ada penyadaran dan menyadarkan masyarakat kalau melakukan sesuatu ya rasional gitu. Jadi jangan terbawa oleh isu-isu yang kita tidak tahu kebenarannya," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: