Kredit Foto: Instagram/Nita Ambani
Selain melahirkan keturunan para pemimpin perusahaan besar di dunia, India juga menjadi tempat lahirnya banyak pengusaha kaya. Dari sekitar 594 juta pengusaha yang ada di dunia pada tahun 2023, 104 juta di antaranya berasal dari India.
Dengan jumlah tersebut, India menjadi negara dengan jumlah entrepreneur atau wirausahawan paling banyak di dunia, di atas China dengan 64 juta pengusaha dan Amerika Serikat dengan 54 juta pengusaha .
Seperti di Indonesia, dari banyaknya jumlah pengusaha di India, ada beberapa yang terkenal paling sukses. Melansir daftar Investopedia, berikut ini adalah 10 pengusaha India paling sukses dan gurita bisnisnya.
1. Dhirubhai Ambani
Lahir pada 28 Desember 1932 di Chorwad, Gujarat, Dhirajlal Hirachand Ambani atau Dhirubhai Ambani tidak memiliki pendidikan formal, tetapi ia berhasil membangun karier dari bawah dengan pengalaman sebagai pedagang tekstil di Mumbai.
Pada tahun 1973, ia mendirikan Reliance Industries Limited, yang kini beroperasi di berbagai sektor seperti tekstil, petrokimia, komunikasi, dan energi. Dengan produk-produk seperti tekstil, poliester, polietilena, dan polipropilena, perusahaan ini beroperasi di berbagai negara di Asia dan Afrika. Tak heran jika kini perusahaan tersebut menjadi yang terbesar di India dan terdaftar dalam Fortune 500.
Meskipun ia meninggal dunia pada tahun 2002, kekayaan keluarganya terus berkembang hingga diperkirakan mencapai lebih dari $50 miliar pada tahun 2023. Ia telah menyumbangkan lebih dari $100 juta untuk sektor pendidikan dan kesehatan, serta mendirikan berbagai institusi penting seperti Institut Teknologi India (IIT) dan Rumah Sakit Reliance.
2. Jehangir Ratanji Dadabhoy Tata (JRD Tata)
Lahir di Paris pada tahun 1904, Jehangir Ratanji Dadabhoy Tata, atau yang lebih dikenal sebagai JRD Tata, adalah pelopor penerbangan komersial di India dan mendirikan TATA Airlines, cikal bakal Air India modern.
Ia memulai kariernya di Grup Tata pada tahun 1925. Grup Tata sendiri didirikan pada tahun 1868 oleh Jamsetji Tata dan telah berkembang menjadi salah satu konglomerat terbesar di dunia, dengan menaungi perusahaan-perusahaan terkenal seperti Tata Steel, Tata Motors, Tata Consultancy Services (TCS), dan Tata Power.
Di bawah kepemimpinannya, grup TATA berkembang menjadi hampir 100 bisnis yang mencakup berbagai sektor. Salah satu usahanya, Tata Motors, dikenal dengan mobil ekonomis yang terjangkau oleh pekerja India.
JRD Tata meninggal pada tahun 1993 dan warisan kekayaan Grup Tata diperkirakan mencapai lebih dari $100 miliar pada tahun 2023. Ia telah menyumbangkan lebih dari $100 juta untuk sektor pendidikan dan kesehatan, serta mendirikan berbagai institusi pendidikan dan kesehatan penting di India, termasuk Institut Teknologi India (IIT) dan Rumah Sakit Tata.
3. Nagavara Ramarao Narayana Murthy
Lahir pada 20 Agustus 1946 di Mysore, Karnataka, Murthy meraih gelar sarjana teknik listrik dari Universitas Mysore dan gelar Master of Technology dari Institut Teknologi India (IIT). Ia memulai kariernya di Patni Computer Systems, sebuah perusahaan patungan India-Polandia, sebelum mendirikan Infosys pada tahun 1981 bersama enam rekan bisnisnya.
Infosys kini menjadi salah satu perusahaan TI terkemuka, dengan layanan meliputi pengembangan perangkat lunak, konsultasi, dan pengelolaan infrastruktur TI. Perusahaan ini beroperasi di lebih dari 40 negara di seluruh dunia. Di bawah kepemimpinan Murthy, Infosys dikenal karena komitmennya terhadap kualitas, inovasi teknologi, dan ekspansi global. Hal ini menjadikan Infosys salah satu simbol keberhasilan industri teknologi India di panggung internasional.
Kekayaan pribadi Murthy diperkirakan mencapai $4,5 miliar pada tahun 2023, menjadikannya salah satu pengusaha paling berpengaruh di India. Ia berperan dalam mendirikan berbagai institusi, seperti Akademi Ilmu Pengetahuan India dan Yayasan Infosys, yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
4. Shiv Nadar
Lahir pada 14 Juli 1945 di Moolaipozhi, Tamil Nadu, ia meraih gelar sarjana teknik listrik dari Universitas PSG sebelum memulai kariernya di perusahaan elektronik DCM. Pada tahun 1976, Shiv Nadar bersama beberapa rekan bisnisnya mendirikan HCL Technologies, yang kini telah menjadi pemain global di sektor teknologi informasi dengan operasi di lebih dari 40 negara.
HCL Technologies menyediakan berbagai layanan, termasuk pengembangan perangkat lunak, konsultasi, dan pengelolaan infrastruktur TI. Di bawah kepemimpinan Shiv Nadar, perusahaan ini telah mencapai berbagai pencapaian, seperti menjadi salah satu perusahaan TI terkemuka di India dan menerima pengakuan global.
Keberhasilan HCL Technologies didukung oleh strategi bisnis yang melibatkan diversifikasi layanan ke sektor-sektor seperti kesehatan, keuangan, dan manufaktur, ekspansi global, serta inovasi berkelanjutan dalam teknologi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Berkat keberhasilannya, kekayaan Shiv Nadar diperkirakan mencapai $28 miliar pada tahun 2023, menjadikannya salah satu orang terkaya di India.
Shiv Nadar juga dikenal sebagai filantropis yang menyumbangkan lebih dari $1 miliar untuk pendidikan dan kesehatan serta mendirikan institusi seperti SSN College of Engineering dan Shiv Nadar University.
5. Lakshmi Niwas Mittal
Lahir pada 15 Juni 1950 di Sadulpur, Rajasthan, Lakshmi Niwas Mittal menyelesaikan pendidikan di bidang perdagangan dari Universitas Calcutta sebelum memulai kariernya di perusahaan baja keluarga, Nippon Denro Ispat. Setelah keluar dari bisnis keluarga, pada tahun 2006 ia menggabungkan Arcelor dan Mittal Steel menjadi ArcelorMittal, industri baja dengan operasi di lebih dari 60 negara.
ArcelorMittal memproduksi baja, produk baja, serta menyediakan berbagai jasa terkait. Dengan kekayaan sekitar $20 miliar pada tahun 2023, Lakshmi Mittal termasuk dalam daftar individu terkaya di dunia.
ArcelorMittal menyumbangkan lebih dari $1 miliar untuk pendidikan dan kesehatan. Mittal mendirikan berbagai institusi pendidikan dan kesehatan di India dan negara lain, menjadikannya figur yang tidak hanya berpengaruh dalam industri baja, tetapi juga berdedikasi pada pemberdayaan masyarakat melalui kontribusi sosialnya.
6. Ghanshyam Das Birla
Lahir pada 10 April 1894 di Pilani, Rajasthan, ia tidak memiliki pendidikan formal, tetapi memperoleh keahlian bisnis melalui pengalaman di usaha keluarganya, Birla Brothers, sejak usia 16 tahun. Grup Birla sendiri didirikan oleh kakeknya, Shiv Narayan Birla, pada tahun 1857, dan berkembang menjadi konglomerat dengan jangkauan internasional, termasuk di negara-negara Asia dan Afrika.
Memulai bisnisnya di sektor kapas dan tekstil pada awal abad ke-20, Ghanshyam Das Birla (1894–1983) kemudian memperluas usahanya ke sektor kertas dan gula. Birla Group kini menjadi konglomerat multi-sektoral seperti tekstil, semen, baja, dan keuangan. Perusahaan ini dikelola oleh cicitnya, Kumar Mangalam Birla, yang memiliki kekayaan $24,8 miliar pada September 2024 menurut data Forbes.
Di bawah kepemimpinan Ghanshyam Das Birla, Grup Birla meraih berbagai pencapaian besar, termasuk menjadi salah satu kekuatan utama dalam pembangunan ekonomi India. Strategi bisnisnya yang sukses melibatkan diversifikasi operasi ke berbagai sektor, ekspansi ke pasar internasional, dan inovasi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Meskipun Ghanshyam Das Birla wafat pada tahun 1983, warisan bisnis dan sosialnya tetap berlanjut. Keluarga Birla memiliki kekayaan yang diperkirakan mencapai lebih dari $40 miliar pada tahun 2023. Selain keberhasilannya di dunia bisnis, ia juga dikenal sebagai seorang filantropis yang berdedikasi, menyumbangkan lebih dari $100 juta untuk pendidikan dan kesehatan. Ia mendirikan sejumlah institusi penting, seperti Birla Institute of Technology and Science (BITS) dan Birla Hospital, yang hingga kini memberikan kontribusi besar bagi masyarakat India.
7. Dilip Shanghvi
Lahir pada 1 Oktober 1955 di Amreli, Gujarat, Dilip Shanghvi menyelesaikan pendidikan di bidang perdagangan dari Universitas Calcutta dan memulai kariernya di perusahaan farmasi keluarga, Shanghvi & Company. Pada tahun 1983, ia mendirikan Sun Pharmaceutical Industries Limited, yang kemudian berkembang menjadi perusahaan farmasi terbesar di India dan raksasa dunia.
Beroperasi di lebih dari 100 negara, Sun Pharmaceutical Industries Limited memproduksi berbagai obat-obatan, termasuk produk generik dan paten, serta produk perawatan kesehatan lainnya.
Di bawah kepemimpinan Dilip Shanghvi, perusahaan ini meraih berbagai penghargaan bergengsi, seperti "Best Pharmaceutical Company" dari Business Today, sekaligus menjadi salah satu perusahaan farmasi terkemuka di dunia.
Dengan kekayaan mencapai $15,6 miliar pada tahun 2023, Dilip Shanghvi menjadi salah satu individu terkaya di India.
Selain itu, ia dikenal sebagai seorang filantropis yang dermawan melalui kontribusinya di bidang pendidikan dan kesehatan. Melalui Sun Foundation, organisasi nirlaba yang ia dirikan, Shanghvi telah menyumbangkan lebih dari $100 juta untuk mendukung berbagai inisiatif sosial di India.
8. Azim Premji
Lahir pada 24 Juli 1945 di Mumbai, Azim Premji menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Teknik Elektro di Universitas Stanford sebelum memulai kariernya di Wipro pada tahun 1966, menggantikan ayahnya, Mohamed Premji, yang mendirikan perusahaan ini pada tahun 1945.
Wipro merupakan perusahaan teknologi terdiversifikasi yang sering dibandingkan dengan Microsoft. Oleh karena itu, berkat kontribusinya pada industri TI, Premji dijuluki sebagai “Bill Gates-nya India”.
Wipro Limited awalnya bergerak di sektor minyak goreng sebelum bertransformasi menjadi raksasa teknologi informasi, konsultasi, dan outsourcing. Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan, termasuk pengembangan perangkat lunak, konsultasi bisnis, dan pengelolaan infrastruktur TI, dengan jangkauan operasi di lebih dari 50 negara.
Di bawah kepemimpinan Azim Premji, Wipro Limited meraih berbagai penghargaan, seperti "Best IT Company" dari NASSCOM, dan tumbuh menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka di India. Strategi bisnis yang diterapkan Azim Premji meliputi ekspansi global, diversifikasi layanan ke sektor kesehatan, keuangan, dan manufaktur, serta inovasi teknologi yang berfokus pada kebutuhan pelanggan.
Dengan kekayaan sekitar $22,6 miliar pada tahun 2023, Azim Premji menjadi salah satu orang terkaya di India. Namun, ia juga dikenal luas juga atas kontribusinya di bidang filantropi. Melalui Azim Premji Foundation, ia telah menyumbangkan lebih dari $2 miliar untuk pendidikan dan kesehatan di India, menjadikannya figur yang tidak hanya berpengaruh dalam dunia bisnis, tetapi juga dalam misi sosial dan kemanusiaan.
9. Mukesh Jagtiani
Mukesh “Micky” Jagtiani, seorang pengusaha India-Emirat, mendirikan Landmark Group, konglomerat yang bergerak di sektor ritel dan real estat. Perusahaan ini bermarkas di Dubai, dan kekayaan Jagtiani mencapai $5,2 miliar sebelum ia meninggal pada Mei 2023.
Mukesh “Micky” Jagtiani adalah seorang pengusaha sukses asal India yang dikenal sebagai pendiri Landmark Group, sebuah konglomerat yang berdiri sejak tahun 1973 di Bahrain. Perusahaan ini berkembang pesat dengan beroperasi di berbagai sektor, termasuk ritel, real estat, dan layanan keuangan.
Di sektor ritel, Landmark Group mengelola berbagai merek ternama seperti Lifestyle, Max, Splash, dan Home Centre, yang masing-masing menawarkan produk fashion, kecantikan, hingga furnitur dan dekorasi rumah dengan desain modern dan elegan.
Sementara itu, di sektor real estat, Landmark Group memiliki portofolio yang mencakup pusat perbelanjaan serta kompleks residensial mewah di Timur Tengah dan Afrika. Tidak hanya itu, di bidang layanan keuangan, grup ini juga mengoperasikan perusahaan-perusahaan asuransi dan perbankan yang menawarkan berbagai produk, mulai dari asuransi jiwa dan kesehatan hingga layanan perbankan seperti pinjaman dan kartu kredit.
Kesuksesan Landmark Group tidak lepas dari strategi bisnis Mukesh Jagtiani yang meliputi ekspansi ke berbagai negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia, diversifikasi lini bisnis, serta inovasi produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perusahaan yang bermarkas di Dubai ini mendatangkan kekayaan bagi Jagtiani, yang menurut Forbes mencapai $5,2 miliar, sebelum ia meninggal pada Mei 2023.
10. Ardeshir Godrej
Sosok Ardeshir Godrej adalah pengusaha sukses asal India yang mendirikan Godrej Grouppada tahun 1897. Ia merupakan konglomerat yang memiliki bisnis di berbagai sektor, seperti real estat, produk konsumen, teknik industri, peralatan, furnitur, keamanan, dan produk pertanian.
Ardeshir (1868–1936) lahir di Bombay, India, dari keluarga Parsi yang kaya. Ayahnya, Burjorji, dan kakeknya, Sorabji, berbisnis di bidang real estat.
Ardeshir memulai karirnya sebagai seorang pengacara, tetapi kemudian beralih ke bidang bisnis. Ia bekerja sebagai asisten apoteker dan kemudian memulai usaha pembuatan instrumen bedah. Pada tahun 1897, Ardeshir dan saudaranya, Pirojsha, mendirikan Godrej Brothers Company, yang kemudian berkembang menjadi Godrej Group.
Ardeshir dikenal sebagai seorang inovator dan pengusaha yang sukses. Ia mempatenkan beberapa penemuan kunci tanpa pegas dan brankas yang tahan api. Ia juga memperkenalkan konsep "Swadeshi" atau produk dalam negeri yang menjadi filosofi bisnis Godrej Group.
Bisnis Ardeshir tetap bertahan hingga sekarang. Kini, Godrej Group dikelola oleh keturunan Ardeshir, seperti Adi Godrej, Nadir Godrej, dan Jamshyd Godrej. Dengan bisnis yang ditinggalkannya, keluarga Godrej dikenal sebagai salah satu keluarga terkaya di India, dengan total kekayaan sekitar $16,7 miliar menurut data Forbes pada tahun 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: