- Home
- /
- Government
- /
- Government
Kemenhut Dukung Proyek Konservasi Laut ASEAN, Perkuat Jaringan Kawasan Lindung
Kredit Foto: Suara.com
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Indonesia secara resmi mendukung peluncuran nasional proyek konservasi laut ASEAN yang bekerja sama dengan ASEAN Centre for Biodiversity (ACB).
Adapun tujuan dari proyek ini adalah memperkuat jaringan Kawasan Konservasi Laut atau Marine Protected Areas/MPA sekaligus meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan tentang pentingnya konservasi laut bagi keberlanjutan ekosistem dan ekonomi.
Menurut Satyawan Pudyatmoko selaku Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut, proyek tersebut berperan penting dalam melestarikan spesies laut dan spesies migrasi lainnya.
“Khususnya dalam membantu mereka memahami pentingnya jaringan MPA dalam melestarikan spesies laut serta nilai ekonomis dan ekologisnya,” ujar Satyawan dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Baca Juga: Taman Safari Indonesia Jadi Pusat Konservasi, PHDI Apresiasi Jansen Manansang
Kemenhut pun menyelenggarakan Lokakarya Awal Nasional dan Pertemuan Kelompok Kerja Teknis Nasional (NTWG) untuk proyek bertajuk Effectively Managing Networks of Marine Protected Areas in Large Marine Ecosystems in the ASEAN Region (ASEAN ENMAPS) sebagai bentuk komitmen dari aksi tersebut. Kegiatan tersebut berlangsung selama 11 – 13 Februari di Jakarta dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri.
Sebagai informasi, proyek ASEAN ENMAPS adalah inisiatif konservasi laut berdurasi lima tahun yang didanai oleh Global Environment Facility (GEF) melalui Program Pembangunan PBB (UNDP) dengan ACB nya sebagai mitra pelaksana.
Baca Juga: Mengawal Laut Natuna Utara, Indonesia Harus Tegas Berpegang pada UNCLOS
Proyek tersebut pun berfokus pada tiga negara ASEAN yakni Filipina, Thailand dan Indonesia dengan bertujuan memperkuat tata kelola kawasan konservasi laut di masing-masing negara.
“Kegiatan ini juga berfungsi sebagai platform untuk mempercepat aksi, yang memastikan bahwa kami di ACB terus memperkuat upaya dalam tata kelola kelautan, meningkatkan perlindungan keanekaragaman hayati, dan mendorong perikanan berkelanjutan,” kata Acting Executive Director ACB sekaligus Project Director ASEAN ENMAPS, Clarissa C. Arida.
Sementara itu, di Indonesia, proyek tersebut dikoordinasi oleh Kemenhut sebagai lembaga eksekutif nasional dan bekerja sama dengan berbagai direktorat terkait, petugas lapangan, serta otoritas taman nasional.
“Harapannya proyek ini dapat memberikan dampak nyata bagi perlindungan laut, sekaligus mendukung kebijakan progresif dalam konservasi sumber daya kelautan di tingkat nasional maupun regional,” kata dia.
Sebagai informasi, pelaksanaan proyek tersebut sejalan dengan prioritas nasional Indonesia dalam rangka upaya konservasi sekaligus komitmen internasional terhadap perlindungan keanekaragaman hayati laut.
Menurut Kemenhut, pendekatan yang digunakan berbasis ilmu pengetahuan dengan fokus pada tata kelola yang lebih baik serta keterlibatan masyarakat.
Ke depan, ASEAN ENMAPS diharapkan dapat menjadi model dalam pengelolaan jaringan kawasan konservasi laut, tidak hanya di tiga negara yang terlibat, tetapi juga di seluruh kawasan ASEAN.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: