Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bank Danamon Raih Laba Rp3,2 Triliun, Kredit Tembus Rp189 Triliun!

        Bank Danamon Raih Laba Rp3,2 Triliun, Kredit Tembus Rp189 Triliun! Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) sepanjang 2024, mencatat laba operasional sebelum pencadangan (PPOP) sebesar Rp8,3 triliun atau tumbuh 1% secara tahunan (year on year/yoy). Sementara itu, laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp3,2 triliun.

        Direktur Utama Bank Danamon Daisuke Ejima mengungkapkan bahwa meskipun tahun 2024 merupakan tahun yang menantang, penuh ketidakpastian dan perubahan, Bank Danamon berhasil menahan momentum perubahan selama tahun 2024.

        "Laba operasional sebelumnya, sebelum pencadangan atau PPOP, tercatat sebesar Rp8,3 triliun, tumbuh 1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laba tahun buku setelah pajak atau NPAT sebesar Rp3,2 triliun," kata Daisuke dalam konferensi pers kinerja keuangan Bank Danamon 2024 secara virtual, Selasa (18/2/2025).

        Baca Juga: Bank Danamon Bidik Pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil Tumbuh 15% di IIMS 2025

        Selain laba, Bank Danamon juga membukukan pendapatan operasional konsolidasian sebesar Rp18,9 triliun, naik 4% yoy.

        Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra mengatakan per 31 Desember 2024, Bank Danamon membukukan total kredit dan trade finance konsolidasian sebesar Rp189,4 triliun atau naik 8% yoy.

        Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 9% yoy, menunjukkan kepercayaan nasabah yang terus meningkat terhadap bank.

        Baca Juga: Tatap Dinamika Ekonomi Akhir 2024, Danamon Optimalkan Strategi Investasi dan Keuangan

        Muljono menegaskan bahwa kualitas aset Bank Danamon tetap solid. Rasio loan at risk (LaR) turun 102 basis points (bps) menjadi 10,6%, mencerminkan perbaikan dalam restrukturisasi kredit.

        Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross berada di level 1,9%, membaik 29 bps dibandingkan tahun sebelumnya.

        "Rasio kecukupan NPL atau NPL Coverage Ratio mencapai 287,2%, meningkat dari 265,9% pada tahun sebelumnya," tutup Muljono.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: