Menko Airlangga Dorong Realisasi Proyek Investasi Perusahaan Korea di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu CEO dan Vice Chairman Federation of Korean Industries (FKI) Kim Chang-beom di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin (17/02/2025).
Pertemuan tersebut merupakan upaya Indonesia memperkuat posisinya dalam rantai pasok internasional dengan membangun kemitraan erat bersama negara yang memiliki pengalaman dan teknologi maju, yang merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri nasional, mempercepat alih teknologi, dan membuka akses pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Bursa Asia Bergejolak, Investor Soroti Langkah Xi Jinping di China
Vice Chairman Kim, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan rencana kunjungan misi bisnis FKI yang akan dilaksanakan pada bulan April 2025 dan meminta dukungan Pemerintah Indonesia untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Misi bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama bisnis dan ekonomi bilateral, khususnya di bidang investasi baru, termasuk ekspansi investasi industri Korea Selatan di Indonesia,” ungkap Vice Chairman Kim, dikutip dari saiaran pers Kemenko Perekonomian, Rabu (19/2).
Misi bisnis akan diikuti oleh sejumlah perusahaan besar Korea yang telah berinvestasi maupun yang hendak mengembangkan investasinya di Indonesia, seperti Lotte Group, Hyundai Motor Company, LG Group, SK Group, Posco Holdings, CJ, EcoPro, Doosan Enerbility, dan LX International.
Menko Airlangga mengapresiasi dan mendukung rencana tersebut dan mendorong peningkatan realisasi proyek investasi perusahaan Korea di Indonesia.
“Indonesia sangat terbuka bagi perusahaan Korea untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya,” ujar Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa salah satu sektor utama yang dapat dilakukan kerja sama yaitu terkait mineral kritis, di mana investasi Posco dan Lotte di Indonesia cukup signifikan dan masih berpeluang untuk semakin dikembangkan.
Terkait hal tersebut, Vice Chairman Kim juga sepakat untuk memberikan dukungan investasi yang sejalan dengan program prioritas Pemerintah Indonesia seperti rantai pasok kendaraan listrik dan baterai, memfasilitasi kemajuan industri, transfer teknologi, dan penciptaan lapangan kerja, serta mendukung program ketahanan pangan Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: