- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Harga Minyak Dunia Bergejolak, Investor Soroti Potensi Kenaikan Stok dari Irak
Kredit Foto: Pixabay/jdblack
Harga minyak mentah dunia bergerak stabil dan mencetak kenaikan dalam perdagangan di Kamis (20/2). Pasar tengah waspada terhadap perkembangan sejumlah dinamika geopolitik yang dapat mempengaruhi pasokan minyak global.
Dilansir dari Reuters, Jumat (21/2) harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,4% menjadi US$72,51 per barel. Sementara harga minyak mentah kontrak berjangka Brent naik 0,5%, menjadi US$76,38 per barel.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Diperkirakan 5,8% di 2029, Ini Upaya Kemendag Capai Target 8%
Analis Saxo Bank, Ole Hansen mengatakan bahwa pasar masih belum pulih dari efek peningkatan stok minyak yang dimiliki oleh Amerika Serikat (AS). Diketahui, American Petroleum Institute melaporkan bahwa stok minyak mentah negaranya naik 3,34 juta barel minggu lalu.
“Harga minyak masih lemah akibat peningkatan stok di AS,” kata Ole Hansen.
Meski demikian, pasar menyoroti sejumlah dinamika global yang berpotensi untuk mendongkrak harga minyak. Beberapa yang menjadi sorotan adalah gangguan pasokan hingga penundaan peningkatan pasokan minyak dari Organization of the Petroleum Exporting Countries+ (OPEC+).
Gangguan Konsorsium Pipa Kaspia yang merupakan jalur ekspor utama minyak mentah berpotensi berakibat pada penurunan aliran minyak hingga 30%-40%. Pengurangan 30% ini setara dengan hilangnya pasokan minyak global sebesar 380.000 barel per hari.
Di sisi lain, harga minyak juga berpotensi tertekan akibat adanya potensi kembalinya aliran minyak dari Kurdistan, Irak. Jika aliran minyak tersebut kembali beroperasi, maka akan menambah 300.000 barel pasokan per hari ke pasar.
Tarif Amerika Serikat (AS) juga menjadi sorotan karena dapat menekan harga minyak dengan meningkatkan biaya barang konsumsi, melemahkan ekonomi global, dan mengurangi permintaan bahan bakar.
Baca Juga: Diskusi Bareng Trump, Kremlin Optimis Aliran Investasi Asing Segera Balik ke Rusia
“Pasar masih belum memiliki arah yang jelas, dengan gangguan pasokan di Kazakhstan dan penundaan peningkatan produksi OPEC+ yang diimbangi oleh kekhawatiran terhadap permintaan global,” jelas Ole.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar