Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SKK Migas Diminta Prioritaskan Penyederhanaan Perizinan dan Optimalisasi Teknologi

        SKK Migas Diminta Prioritaskan Penyederhanaan Perizinan dan Optimalisasi Teknologi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan penyederhanaan perizinan dan optimalisasi teknologi harus menjadi prioritas utama dalam pelantikan sejumlah pejabat di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

        Hal tersebut untuk mendorong peningkatan produksi lifting minyak bumi guna mempercepat pencapaian target ketahanan energi nasional sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo.

        Baca Juga: Sejalan dengan Prioritas Pemerintah, Ini Program Kerja Utama ESDM 2025

        "Pak Prof adalah ahli di bidang ini, jadi saya mohon benar-benar bekerja sama dengan Kepala SKK Migas. Kita sudah sepakati penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) maupun teknologi lainnya, maka segera tindak lanjuti dan eksekusi sesuai roadmap yang telah disusun," tegasnya, dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Kamis (27/2).

        Bahlil menekankan pentingnya peningkatan lifting minyak nasional dalam beberapa tahun ke depan. Ia meminta pihak SKK Migas mencapai target lifting minyak nasional pada tahun 2025 minimal 630.000 barrel oil per day (BOPD) dan naik menjadi di atas 800.000 BOPD di tahun 2028. Hal ini sesuai target yang ditetapkan Presiden RI Prabowo Subianto.

        "Target Bapak Presiden Prabowo pada 2028-2029, kita itu sudah punya lifting 800 - 900 ribu BOPD. Kalau memang itu bisa satu juta BOPD, jauh lebih baik. Dengan berbagai macam intervensi teknologi. Karena itu, saya meminta agar apa yang sudah dibuat dalam roadmap itu dieksekusi," tegasnya.

        Selain itu, Bahlil juga menyoroti perusahaan-perusahaan yang telah memperoleh konsesi dan melakukan eksplorasi tetapi belum memulai produksi. Ia meminta agar perusahaan-perusahaan tersebut segera dievaluasi.

        "Jangan ragu untuk menindak perusahaan yang telah diberikan konsesi, sudah menyelesaikan eksplorasi, tetapi belum melakukan produksi. Jika konsesi terus ditahan tanpa ada langkah produksi, kapan kita bisa meningkatkan lifting minyak? Jangan segan, jangan ragu. Semua harus berjalan sesuai aturan, Undang-Undang, dan arahan Presiden," pungkasnya.

        Dalam pelantikan ini, Menteri ESDM melantik tiga deputi baru di lingkungan SKK Migas, yaitu:

        1. Rikky Rahmat Firdaus sebagai Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja,

        2. Taufan Marhaendrajana sebagai Deputi Eksploitasi, dan

        3. Eka Bhayu Setta sebagai Deputi Dukungan Bisnis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: