
Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera optimis Indonesia bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk mencapai target tersebut, salah satu upaya yang akan dilakukan Pemerintah adalah melalui kebijakan ketahanan pangan dan energi dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, salah satunya melalui pendekatan lanskap yang berkelanjutan.
Baca Juga: Prabowo di Retret Akmil: Kita Semua Keluarga Besar Indonesia
“Presiden menargetkan untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, itu menjadi tantangan tapi kita optimis dan salah satunya penyumbang yang dapat menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni yang berbasis lanskap, di situ ada pertanian, perhutanan, dan berbagai sektor lainnya,” ungkap Dida, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Jumat (28/2).
Untuk diketahui, kawasan hutan tropis yang luas, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan telah menjadi penyumbang yang unggul bagi perekonomian nasional dengan kontribusi hingga 13% terhadap PDB selama lima tahun terakhir.
Dalam rangka mendukung pengelolaan lanskap yang sinergis dan bekerlanjutan tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Program Sustainable Landscapе Management Multi-Donor Trust Fund (SLM MDTF) telah menyusun laporan berjudul Menjembatani Kesenjangan untuk Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan.
Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan atau Sustainable Landscape Management (SLM) merupakan pendekatan untuk pengelolaan lanskap yang mengutamakan keseimbangan kepentingan yang bersaing dalam suatu lanskap.
Disusun melalui proses konsultasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga yang terlibat dalam pengelolaan lanskap, yang diselenggarakan sejak bulan Februari–September 2024, laporan tersebut bertujuan untuk dapat menyajikan serangkaian rekomendasi jangka pendek yang spesifik dan mendukung pencapaian target restorasi lahan, ketahanan pangan, dan ketahanan energi.
Laporan tersebut juga ditujukan untuk menginformasikan pembuat kebijakan baik Pemerintah Pusat dan Daerah, mengenai tindakan potensial yang dapat diintegrasikan ke dalam rencana kerja Kementerian/Lembaga.
Sejumlah rekomendasi yang disajikan dalam laporan tersebut yakni meningkatkan tata kelola lanskap berkelanjutan (SLM), meningkatkan konsistensi data spasial dan non-spasial, meningkatkan koordinasi lintas sektoral untuk ketahanan pangan, menjaga keberlanjutan sumber daya alam untuk sistem pangan dan energi regeneratif, serta meningkatkan kapasitas kelembagaan dan manusia lokal untuk pengelolaan lanskap yang gesit dan adaptif.
“Ke depannya, tentu kerja sama dari kita semua supaya dapat lebih konkret. Laporan ini juga sebagai bahan referensi kita bersama untuk tadi benar-benar menunjukkan keunggulan riset yang berkelanjutan demi tercapainya ketahanan pangan dan energi yang adil dan berkelanjutan,” pungkas Sahli Dida.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya