Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PT Merdeka Copper Gold Gandeng Masyarakat Lokal Daur Ulang Limbah Organik Jadi Bernilai Ekonomi Tinggi

        PT Merdeka Copper Gold Gandeng Masyarakat Lokal Daur Ulang Limbah Organik Jadi Bernilai Ekonomi Tinggi Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Perusahaan tambang swasta PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA) menggandeng masyarakat lokal untuk mendaur ulang limbah organik bernilai ekonomi tinggi melalui kolaborasi dengan komunitas setempat. Salah satu contohnya adalah anak perusahaan MDKA, PT Bumi Suksesindo (PT BSI), yang mengelola Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur. Sejak 2017, PT BSI telah menjalin kerja sama dengan Komunitas Pemuda Etan Gladak (PEGA) di Kecamatan Pesanggaran.

        Head of Corporate Communications Merdeka, Tom Malik, menegaskan bahwa salah satu bentuk tanggung jawab lingkungan perusahaan adalah dengan menjalankan prosedur pengelolaan, pengumpulan, dan pemanfaatan sampah domestik. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

        Baca Juga: Lewat Dua Program, MDKA Berkomitmen Setarakan Hak dan Gender bagi Seluruh Pekerja

        Tom menjelaskan bahwa kerja sama dan pembinaan yang dilakukan meliputi pengumpulan dan pengolahan sampah organik dari sisa catering PT BSI serta sampah warga di desa lingkar tambang, yaitu Pesanggaran dan Siliragung. Sampah tersebut diolah menjadi maggot kering (larva lalat hitam) dan pupuk cair. Maggot berprotein tinggi ini dapat digunakan sebagai pakan ternak, sedangkan pupuk cair bermanfaat untuk menyuburkan tanaman.

        "Kami (Merdeka) selalu berkomitmen terhadap pengelolaan lingkungan dan melibatkan masyarakat sekitar tambang. Kami bersinergi untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat," ujar Tom dalam keterangan resminya kepada Warta Ekonomi di Surabaya.

        Tom juga menyebutkan bahwa program pengelolaan sampah domestik diterapkan di seluruh anak perusahaan MDKA, termasuk PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), anak perusahaan di bawah PT Merdeka Battery Materials Tbk (IDX: MBMA) di Morowali, Sulawesi Tengah. 

        "Sampah domestik yang dihasilkan akan dikelola dan dipisahkan sesuai kategorinya. Beberapa jenis sampah yang dikelola adalah sampah makanan, plastik, botol kaca, dan kaleng. Sampah makanan diolah menjadi pakan ternak lele dan bebek dengan cara bekerjasama dengan masyarakat sekitar di daerah Makarti dan Labota," ujarnya.

        Baca Juga: Masa Penawaran Segera Berakhir, Obligasi MDKA Tawarkan Bunga hingga 8,75%

        Sementara itu, sampah plastik, botol kaca, dan kaleng dikelola dengan membangun kerja sama dengan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) dibawah pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan binaan IMIP yaitu di TPS Bohomakmur dan TPS Fatufia.

        Pengolahan sampah plastik di TPST dilakukan dengan metode pencacahan, pemadatan, pirolisis, dan distilasi sehingga menghasilkan produk berupa serbuk plastik, paving block plastik, solar, dan minyak tanah yang bisa dimanfaatkan kembali untuk keperluan lainnya. Dengan melakukan pemanfaatan kembali sampah domestik ini, MTI berhasil mengurangi timbulan sampah sekitar 9 ton per hari dengan bekerjasama pemangku kepentingan setempat.

        "Upaya meminimalkan timbulan sampah domestik juga diterapkan di anak perusahaan MDKA lainnya, seperti mendaur ulang sampah makanan menjadi kompos. Kompos ini kemudian digunakan untuk kegiatan penanaman, seperti yang dilakukan di site Wetar, Pani Gold Project, dan Sulawesi Cahaya Mineral," tambah Tom.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: