
Produsen Mobil Premium Jerman, Volkswagen Audi kembali mengumumkan rencana pemangkasan tenaga kerjanya menyusul lesunya industri otomotif dalam sejumlah pasar utama seperti China dan Amerika Serikat.
Dilansir dari Reuters, Selasa (18/3), Audi mengatakan 7.500 pekerjaan akan dipangkas secara bertahap hingga 2029. Langkah ini diambil perusahaan tersebut untuk menghemat biaya sebesar €1 miliar (US$1,1 miliar) per tahun dalam jangka menengah.
Baca Juga: Porsche Berencana Menjual Saham Volkswagen? Begini Kata Manajemen!
Audi menyebut bahwa keputusan ini sudah melalui diskusi dan merupakan hasil kesepakatan antara manajemen dan perwakilan pekerja.
Meskipun melakukan pemangkasan tenaga kerja, Audi tetap berkomitmen untuk berinvestasi sebesar €8 miliar dalam pabrik-pabriknya selama empat tahun ke depan di Jerman.
Audi berencana memproduksi model listrik entry-level baru serta mempertimbangkan model tambahan untuk diproduksi oleh sejumlah fasilitasnya di Jerman. Langkah ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran serikat pekerja yang cemas bahwa produksi mobil listrik lebih banyak dipindahkan ke negara dengan biaya tenaga kerja lebih murah.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Audi juga akan memperpanjang jaminan keamanan terhadap sejumlah buruh-buruhnya di Jerman hingga 2033.
"Negosiasi berlangsung sulit, tetapi selalu faktual dan berorientasi pada solusi. Kami harus membuat kompromi untuk memungkinkan fleksibilitas finansial dalam investasi tambahan," kata Ketua Dewan Perwakilan Pekerja Audi, Joerg Schlagbauer.
Adapun Pemangkasan Audi ini menyusul pemangkasan 9.500 tenaga kerja sejak 2019. Sebelumnya perusahaan telah melakukan pemangkasan jumlah pekerja dengan alasan untuk mengalihkan dana ke pengembangan mobil listrik serta meningkatkan margin keuntungan menjadi 9%-11%.
Baca Juga: KITB Serap 7.008 Tenaga Kerja, Jadi Solusi di Tengah Gelombang PHK
Namun, Audi justru mencatatkan kinerja buruk dalam beberapa tahun terakhir. Margin operasionalnya anjlok dari 7% menjadi 4,5% dalam sembilan bulan pertama di 2024. Laporan keuangan tahunan penuh untuk tersebut juga akan dirilis pekan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: