Kredit Foto: Istimewa
Nilai tukar rupiah kembali melemah signifikan seiring dampak kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (4/4/2025) hingga pukul 20.53 WIB, kontrak rupiah Non-Deliverable Forward (NDF) yang diperdagangkan di pasar luar negeri terjun bebas ke level Rp17.006 per dolar AS, mencatatkan penurunan sebesar 1,58%.
Kebijakan tarif yang diumumkan pada 2 April 2025 tersebut memberikan dampak langsung terhadap pergerakan nilai tukar rupiah diprediksi akan terus berfluktuasi dalam beberapa waktu mendatang.
Baca Juga: Tarif Trump Mengancam! Iperindo Minta Pemerintah Lawan Amerika
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan bahwa kondisi ini membuka peluang bagi rupiah untuk menembus level Rp17.000 per dolar AS hingga pekan depan.
“Peluang pelemahan rupiah terhadap dollar AS masih terbuka pekan depan menanggapi kejadian di pekan ini, 17000 bisa saja ditembus,” kata Ariston kepada Warta Ekonomi, Sabtu (5/4/2025).
Menurutnya, kebijakan tarif impor yang dikeluarkan AS berkaitan dengan rilis data tenaga kerja yang menunjukkan hasil lebih baik dari perkiraan. Kuatnya pasar tenaga kerja di AS menggambarkan ekonomi negara tersebut masih solid sehingga mendorong penguatan dolar AS.
Baca Juga: Efek Tarif Trump! Harga Makanan-Minuman di RI Bakal Naik Tajam
“Ini akibat data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat malam, hasilnya lebih bagus dari perkiraan. Situasi ketenagakerjaan yang bagus menunjukkan ekonomi negara AS tersebut masih solid sehingga dollar AS kembali menguat,” urainya.
Namun, kebijakan tarif dagang yang diterapkan Presiden Trump terhadap puluhan negara mitra dagang AS turut menambah ketegangan di pasar global. Kebijakan tersebut meningkatkan kekhawatiran pasar akan potensi perang dagang yang semakin memburuk dan memperlambat pemulihan ekonomi global.
“Hasil data di atas menambah faktor penguat dollar selain kekhawatiran pasar soal perang dagang dan pelambatan ekonomi global akibat kebijakan kenaikan tarif yang diterapkan Presiden Trump,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: