Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Industri Mobil Kecewa, Tarif Otomotif Amerika Serikat Tetap Dijalankan Trump

        Industri Mobil Kecewa, Tarif Otomotif Amerika Serikat Tetap Dijalankan Trump Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mendapatkan kritikan soal langkahnya menunda pemberlakuan banyak tarif baru selama 90 hari. Hal ini karena penundaan tersebut tak berlaku bagi beberapa tarif khusus seperti tarif impor 25% untuk sektor otomotif.

        The Detroit Regional Chamber dan Michigan Auto mengetakan tak ditundanya kebijakan tarif untuk sektor otomotif telah memberikan ketidakpastian dalam ekosistem bisnis terkait.

        Baca Juga: Dibayangi Perang Dagang, Harga Minyak Naik Usai Trump Umumkan Penundaan Aturan Tarif

        Ia menekankan bahwa rantai pasok internasional yang kompleks dalam industri otomotif sedang terancam oleh fragmentasi yang dapat merusak daya saing global sektor ini.

        "Industri kami serta rantai pasok dan para pekerja yang menopangnya akan terus menghadapi ketidakpastian dan gangguan akibat kebijakan perdagangan yang berfluktuasi ini," ujarnya dilansir dari Reuters, Kamis (10/4).

        Sebelumnya, Trump menyatakan bahwa penundaan tarif dilakukan karena banyak negara mitra dagang yang terburu-buru dan panik. Ia juga menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak sepenuhnya menghapus tarif.

        Gedung Putih mengatakan bahwa tarif 10% secara umum tetap berlaku untuk hampir semua impor AS.

        Lebih lanjut, kebijakan ini tidak mencabut tarif yang sudah diterapkan sebelumnya untuk produk otomotif, baja, dan aluminium, memperkuat ketidakpastian yang dirasakan oleh industri dan investor.

        Baca Juga: Tarif Trump Mengancam! Iperindo Minta Pemerintah Lawan Amerika

        Keputusan Trump ini datang kurang dari sehari setelah tarif baru diberlakukan terhadap sebagian besar mitra dagang, sebelum kemudian sebagian besar ditangguhkan—kecuali untuk sektor-sektor tertentu yang dinilai strategis oleh pemerintah AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: