Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hadapi Trump, Xi Jinping Akan Lakukan Tur ke Asia Tenggara

        Hadapi Trump, Xi Jinping Akan Lakukan Tur ke Asia Tenggara Kredit Foto: Reuters/Courtesy of Saudi Royal Court/Bandar Algaloud
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        China dikabarkan tengah berupaya untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS). Beijing kali ini akan memperkuat kerja sama dengan Asia Tenggara.

        Dilansir dari Reuters, Jumat (11/4), Presiden China, Xi Jinping dijadwalkan melakukan kunjungan luar negeri pertamanya tahun ini ke Asia Tenggara. Hal ini dalam upayanya memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga menyusul memanasnya ketegangan perdagangan dengan AS.

        Baca Juga: Kembali Melunak, Trump Dikabarkan Berupaya Capai Kesepakatan Dagang dengan China

        Xi akan memulai tur regionalnya dengan kunjungan ke Vietnam pada 14–15 April, kemudian berlanjut ke Malaysia dan Kamboja pada 15–18 April. Kunjungan ini menandai langkah diplomatik pribadi tingkat tinggi yang jarang dilakukan Presiden Xi.

        Sebelumnya, Xi berkomitmen untuk memperdalam kerja sama dengan negara-negara tetangganya dimana ia menegaskan bahwa mempererat hubungan regional adalah prioritas strategis di tengah tekanan ekonomi dari luar.

        Beijing diketahui secara aktif menjalin komunikasi dengan berbagai blok regional untuk membangun barisan bersama menghadapi kebijakan tarif dari AS.

        Diketahui, Menteri Perdagangan China, Wang Wentao menggelar panggilan video dengan para mitranya dari Uni Eropa, Malaysia, Arab Saudi, dan Afrika Selatan. Dalam pembicaraan tersebut, ia menekankan pentingnya kerja sama dalam mempertahankan sistem perdagangan multilateral yang adil dan terbuka.

        Baca Juga: Trump Bawa Ketidakpastian, Wall Street Diancam Memanasnya Perang Dagang China-AS

        Sementara Perdana Menteri China, Li Qiang berbicara langsung lewat telepon dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Ia menekankan tanggung jawab bersama kedua pihak untuk memperkuat sistem perdagangan global yang bebas, adil, dan berbasis kesetaraan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: