- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Trump Bawa Ketidakpastian, Wall Street Diancam Memanasnya Perang Dagang China-AS
Kredit Foto: Istimewa
Bursa Amerika Serikat (Wall Street) anjlok tajam pada perdangan di Kamis (10/4). Investor kembali pesimistis menyusul meningkatnya kekhawatiran atas dampak ekonomi dari kebijakan tarif multi-front dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Jumat (11/4), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Wall Street. Semua indeks kompak membukukan pelemahan yang signifikan:
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): Jatuh 2,50% ke 39.593,66.
- S&P 500 (SPX): Melemah 3,46% ke 5.268,05.
- Nasdaq Composite (IXIC): Merosot 4,31% ke 16.387,31.
Kekhawatiran soal perang dagang memenuhi pasar, hal tersebut bahkan menenggelamkan optimisme soal data ekonomi terbaru yang menunjukkan perlambatan inflasi konsumen di AS.
“Investor masih tidak nyaman, karena mereka tidak tahu bagaimana akhir dari semua ini,” kata Penasihat Kekayaan Senior Murphy & Sylvest Illinois, Paul Nolte.
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat baru-baru ini menunjukkan harga konsumen turun secara tak terduga di Maret 2025. Inflasi inti tercatat melambat menjadi 2,8% secara tahunan, mendekati target 2% dari Federal Reserve (The Fed). Namun ketidakpastian arah kebijakan suku bunga tetap tinggi.
“Apa yang kita lihat saat ini adalah kekhawatiran investor terhadap tarif, dan itu menjadi fokus utama,” jelas Nolte.
Gubernur Fed, Michelle Bowman menyatakan bahwa ekonomi masih kuat, tetapi efek jangka panjang dari kebijakan perdagangan belum jelas mengingat tarik-ulur yang sering dilakukan oleh Trump.
Sementara Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga bisa dilanjutkan bila ketidakpastian perdagangan mereda.
Adapun Komisi Eropa mengumumkan penundaan tarif balasan terhadap barang-barang AS. Namun investor menyoroti konflik dagang dengan China.
Beijing baru-baru ini bersumpah akan mengikuti sampai akhir soal drama kebijakan tarif jika tak ada upaya negosiasi maupun pengenduran tekanan dari AS.
Baca Juga: Optimisme Investor Bursa Eropa Melejit Usai Trump Jeda Implementasi Tarif AS
“Sulit bagi investor untuk merasa nyaman membeli saham di tengah volatilitas setinggi ini,” kata Nolte.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement