Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cerita Insinyur Acer Membangun ASUS, dari Obrolan di Kedai Kopi hingga Sukses Jadi Perusahaan Teknologi Besar

        Cerita Insinyur Acer Membangun ASUS, dari Obrolan di Kedai Kopi hingga Sukses Jadi Perusahaan Teknologi Besar Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        ASUS, atau ASUSTeK Computer Inc., adalah salah satu perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia saat ini. Perusahaan asal Taiwan ini didirikan pada April 1989 oleh empat mantan insinyur Acer: TH Tung, Ted Hsu, Wayne Hsieh, dan MT Liao. 

        Kisah berdirinya ASUS berawal dari obrolan di sebuah kedai kopi kecil di Taipei. Di sana, empat insinyur sepakat membangun perusahaan teknologi kelas dunia dari negara mereka sendiri.

        Nama ASUS diambil dari “Pegasus”, kuda bersayap dalam mitologi Yunani yang melambangkan inspirasi dan kebijaksanaan. Pemilihan nama ini bukan hanya mencerminkan semangat inovatif yang mereka bawa, tapi juga strategi sederhana agar nama perusahaan muncul di urutan awal secara alfabetis, sebuah langkah kecil dengan dampak besar di era katalog dan indeks.

        Pada awalnya, ASUS hanya bergerak di bidang konsultasi komputer. Namun, tak butuh waktu lama bagi perusahaan ini untuk terjun ke dunia hardware. ASUS mulai dikenal ketika berhasil mengembangkan dan menjual motherboard untuk prosesor Intel 486 pada akhir 1980-an. Langkah ini menjadi titik balik penting yang membawa mereka menjadi pemain utama di industri hardware.

        Pada tahun 1995, ASUS resmi menjadi produsen motherboard terbesar di dunia. Reputasinya semakin solid ketika pada tahun 2005, motherboard ASUS telah digunakan di 29,2% komputer desktop di seluruh dunia, menjadikannya pemimpin pasar global. Pendapatan ASUS pun melonjak hingga mencapai puluhan miliar.

        Seiring waktu, ASUS memperluas lini produknya dari motherboard ke berbagai perangkat teknologi lainnya. Pada 1997, mereka meluncurkan laptop pertama mereka, ASUS P6300. Kemudian, pada 2007, mereka memperkenalkan Eee PC, yang menjadi pionir di segmen netbook murah dan ringan.

        Baca Juga: Dari Elektronik hingga Mainan Anak, Ratusan Ribu Produk Ilegal dari China Ditarik dari Pasar

        Inovasi ASUS tak berhenti di sana. Pada 2006, mereka meluncurkan Republic of Gamers (ROG), sub-merek khusus untuk perangkat keras gaming berkinerja tinggi. Di bidang mobile, ASUS juga meluncurkan ZenFone pada 2014 dan bekerja sama dengan Google untuk menghadirkan tablet Nexus 7 pada 2012. Produk-produk lain yang mencerminkan inovasi ASUS termasuk ZenBook, Transformer Book, dan bahkan robot rumah tangga Zenbo yang diperkenalkan pada 2016.

        Pada tahun 2007, demi meningkatkan efisiensi operasional, ASUS membagi operasionalnya menjadi tiga entitas independen: ASUS yang fokus pada produk konsumen, Pegatron untuk perangkat OEM dan komponen PC, serta Unihan untuk produk non-PC seperti casing dan aksesori. Restrukturisasi ini resmi diberlakukan mulai Januari 2008, dan menjadi strategi penting dalam memperkuat posisi ASUS di pasar global.

        ASUS menjadi salah satu merek perangkat elektronik paling digemari di Indonesia. Dominasi ini dibuktikan dengan penghargaan sebagai Brand Notebook Nomor 1 di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2023. Pada tahun 2013, ASUS bahkan berhasil menguasai 35,1% pangsa pasar notebook di Tanah Air. Tak hanya itu, pada 2024 ASUS juga tercatat sebagai produsen PC terbanyak di Indonesia dengan jumlah pengiriman lebih dari 900.000 unit.

        ASUS terus menunjukkan komitmennya terhadap inovasi melalui moto “In Search of Incredible”. Perusahaan ini tak hanya merancang produk dengan performa tinggi dan estetika menarik, tetapi juga aktif mendukung komunitas teknologi dan gaming di seluruh dunia.

        Baca Juga: Perjalanan Sugiono Wiyono Sugialam Membangun Perusahaan Ritel Teknologi Trikomsel, Distributor Sukses Nokia di Tahun 1990-an

        Baca Juga: Dari Startup hingga Raksasa Teknologi, Ini Perjalanan Nvidia di Bawah Kepemimpinan Jensen Huang

        Prestasi demi prestasi terus diraih, ASUS dinobatkan sebagai Merek No. 1 di Taiwan oleh Interbrand pada 2019, dan masuk dalam daftar Perusahaan Paling Dikagumi di Dunia versi majalah Fortune pada 2020. Di tahun tersebut, total aset ASUS tercatat mencapai NT$396 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: