Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elon Musk Tarik Diri dari Lingkaran Kekuasaan Donald Trump

        Elon Musk Tarik Diri dari Lingkaran Kekuasaan Donald Trump Kredit Foto: Instagram/Elon Musk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO Tesla Elon Musk memberi sinyal kuat bahwa ia mulai menarik diri dari keterlibatannya dalam pemerintahan Presiden Donald Trump. Langkah ini ia ungkapkan dalam panggilan pendapatan perusahaan pada Selasa (22/4/2025), setelah Tesla melaporkan penurunan tajam dalam penjualan dan laba bersih pada kuartal pertama 2025.

        “Mulai bulan depan saya akan mengalokasikan lebih banyak waktu untuk Tesla,” kata Musk kepada investor., mengutip Politico. “Saya hanya akan menghabiskan satu atau dua hari untuk urusan pemerintahan, selama Presiden Trump masih menginginkan.”

        Pernyataan ini menunjukkan adanya pergeseran prioritas. Dalam beberapa bulan terakhir, Musk terlibat aktif dalam proyek efisiensi birokrasi Trump melalui inisiatif DOGE (Department of Government Efficiency), yang menempatkan tim data Tesla di berbagai lembaga federal dan mendorong pemangkasan besar-besaran terhadap tenaga kerja pemerintah.

        Baca Juga: Gegara Elon Musk, Sinyal Terbaru Kejatuhan Tesla dari Pasar Mobil Listrik Global

        Namun, di tengah tekanan pasar dan menurunnya kinerja Tesla, Musk tampaknya mulai menyadari risiko politis dan bisnis dari kedekatannya dengan lingkaran kekuasaan Washington.

        Dalam laporan keuangan kuartalan, Tesla mencatat pendapatan dari penjualan kendaraan turun 20 persen, dan laba bersih anjlok hingga 71 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Total pendapatan turun menjadi US$19,3 miliar, dan laba operasi merosot 66 persen ke angka US$0,4 miliar.

        Baca Juga: Kritik Tarif, Elon Musk Langsung Disindir Penasihat Trump: Dia Hanya Perakit Mobil

        Penurunan ini terjadi di tengah penurunan pengiriman kendaraan dan tekanan harga jual yang lebih rendah. Para analis menilai bahwa keterlibatan Musk di pemerintahan Trump turut menyumbang kekhawatiran investor, apalagi di saat perusahaan membutuhkan kepemimpinan penuh waktu untuk menangani tantangan industri.

        “Sudah ada tekanan balik (blowback) atas waktu saya yang dihabiskan di pemerintahan,” aku Musk. Meski tidak menyalahkan secara langsung proyek DOGE, ia tampak mengakui bahwa keterlibatan politiknya menjadi beban bagi bisnis inti Tesla.

        Ketegangan dengan Kebijakan Trump

        Meski pernah dekat, hubungan Musk dan Trump tampaknya mulai renggang, terutama setelah kebijakan tarif perdagangan yang diberlakukan Trump. Musk sendiri dikenal sebagai pendukung perdagangan bebas dan tarif rendah.

        “Saya percaya tarif yang lebih rendah adalah ide bagus untuk kemakmuran. Tapi keputusan tetap ada pada presiden sebagai wakil rakyat,” ujar Musk, dengan nada diplomatis namun berjarak.

        Musk menyebut Tesla sebagai “perusahaan otomotif yang paling tidak terpengaruh oleh tarif” berkat rantai pasok global yang efisien, tapi ia tak menutupi kekhawatirannya terhadap arah kebijakan ekonomi makro.

        Baca Juga: Kritik Aturan Trump, Elon Musk Serukan Zona Perdagangan Bebas Eropa-AS

        Kembalinya fokus Musk ke Tesla di saat perusahaan menghadapi tekanan besar bisa dilihat sebagai upaya menyelamatkan reputasi bisnisnya. Namun, secara politik, langkah ini juga menjadi sinyal bahwa hubungan harmonis antara dua tokoh paling berpengaruh di Silicon Valley dan Washington DC tidak lagi sekuat sebelumnya.

        Meski tidak menyatakan secara eksplisit bahwa ia “meninggalkan” Trump, keputusan Musk untuk membatasi waktunya dalam urusan pemerintahan dan kembali ke “garasi Tesla” memberi pesan jelas: bisnis dulu, politik belakangan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: