Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KKP Ungkap Identifikasi Paus Terdampar di NTT

        KKP Ungkap Identifikasi Paus Terdampar di NTT Kredit Foto: Dok. KKP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan identifikasi paus yang terdampar mati di Pantai Padahidoi, Desa Kolorae, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (21/4/2025).

        Identifikasi dilakukan oleh Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang setelah menerima laporan dari warga setempat yang kemudian disampaikan Kepala Desa Kolorae.

        Baca Juga: PERUJI dan Prodia Indonesia Gelar Workshop untuk Tingkatkan Kemampuan Underwriting Kardiovaskular

        Tim BKKPN segera memberikan instruksi teknis penanganan melalui sambungan telepon agar langkah-langkah penyelamatan dan mitigasi bisa segera dilakukan.

        Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi menjelaskan bahwa berdasarkan identifikasi awal di lapangan, paus yang terdampar merupakan jenis Paus Paruh Blainville (Mesoplodon densirostris) dengan panjang tubuh mencapai 3,2 meter. Saat ditemukan, paus berada dalam kondisi kode 2, yaitu terdampar dan baru mati.

        “Paus telah dikuburkan oleh masyarakat secara gotong royong pada pukul 14.00 WITA menggunakan peralatan sederhana. Ini adalah bentuk nyata kepedulian masyarakat terhadap perlindungan biota laut yang dilindungi,” ungkap Imam, dikutip dari siaran pers KKP, Kamis (24/4).

        Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan, A. Koswara, menyampaikan bahwa paus merupakan mamalia laut yang dilindungi sepenuhnya oleh negara dan termasuk dalam prioritas konservasi keanekaragaman hayati laut Indonesia.

        Koswara juga memberikan apresiasi atas kepedulian dan respon cepat masyarakat yang berkoordinasi dengan aparat dan pemerintah setempat. “Respons cepat sangat penting untuk mencegah risiko kesehatan dan dampak lingkungan. Ini contoh baik keterlibatan masyarakat dalam pelestarian laut,” ujarnya.

        KKP menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, aparat lokal, dan masyarakat dalam merespons kejadian mamalia laut terdampar, sekaligus memperkuat edukasi tentang pentingnya konservasi laut di wilayah pesisir.

        Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono yang menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian biota laut, khususnya mamalia laut yang terancam punah, demi keberlanjutan ekosistem laut dan kesejahteraan generasi mendatang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: