Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bursa Eropa Ngerem, Pasar Soroti Data Ekonomi hingga Progress De-eskalasi Perang Dagang China-AS

        Bursa Eropa Ngerem, Pasar Soroti Data Ekonomi hingga Progress De-eskalasi Perang Dagang China-AS Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Eropa ditutup melemah dalam perdagangan di Rabu (7/5). Investor mencermati serangkaian laporan keuangan perusahaan serta progress de-eskalasi perang tarif yang terjadi akibat ulah dari China dan Amerika Serikat (AS).

        Dilansir dari Reuters, Kamis (8/5), Indeks Stoxx 600 turun 0,5% menjadi 533,47. Saham sektor ritel memimpin pelemahan sektoral setelah data menunjukkan penurunan penjualan ritel zona euro yang lebih besar dari perkiraan secara bulanan di Maret 2025.

        Baca Juga: Menanti Restu, Bank Jago (ARTO) Mau Terbitkan 200 Juta Saham Lewat Private Placement

        Namun, Pasar Eropa secara keseluruhan telah mengalami pemulihan dari penurunan tajam yang terjadi pada awal bulan dari April. Penurunan ini juga terjadi karena pasar menunggu keputusan suku bunga yang akhir ditahan oleh Federal Reserve (The Fed).

        "Indeks Eropa telah mengalami pemulihan kuat dari posisi terendah April di awal pekan ini. Jadi saat ini pasar hanya mengambil jeda sejenak," ujar Analis City Index, Fiona Cincotta.

        Harapan akan meredanya ketegangan dagang turut menopang pemulihan pasar akhir-akhir ini. Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent dan Kepala Negosiator Perdagangan Amerika Serikat, Jamieson Greer dijadwalkan bertemu dengan Pejabat Ekonomi China, He Lifeng di Swiss.

        Hal tersebut dipandang sebagai langkah awal menuju penyelesaian perang dagang yang dipicu oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

        Baca Juga: Aksi Jual Berlanjut, Levoca Kali Ini Buang 100 Juta Lembar Saham Emiten Bakrie (BNBR)

        Adapun Pemimpin Konservatif Jerman Friedrich Merz akhirnya terpilih sebagai kanselir oleh parlemen dalam pemungutan suara putaran kedua, setelah mengalami kekalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di putaran pertama. Hal ini menandai awal pemerintahan koalisi yang sedikit goyah, meski berhasil terbentuk.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: