Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        OJK Yakinkan Sektor Keuangan Tetap Stabil Meski Tensi Perdagangan AS-Tiongkok Meningkat

        OJK Yakinkan Sektor Keuangan Tetap Stabil Meski Tensi Perdagangan AS-Tiongkok Meningkat Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa kondisi sektor jasa keuangan Indonesia tetap terjaga di tengah ketegangan tarif resiprokal yang masih berlangsung yang membuat tingginya volatilitas pasar keuangan global. 

        “Dapat kami sampaikan bahwa Rapat Dewan Komisioner pada bulan April 2025 Yang diselenggarakan pada tanggal 30 April Menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga Di tengah-tengah tingginya dinamika perekonomian Dan volatilitas pasar keuangan global,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Konferensi Pers RDK Bulanan (RDKB) April 2025, Jakarta, Jumat (9/5/2025). 

        Sebagai langkah antisipatif, OJK meminta seluruh lembaga jasa keuangan untuk secara proaktif melakukan asesmen terhadap kondisi terkini, termasuk potensi dampak dari kebijakan tarif yang dapat memengaruhi kinerja debitur terutama yang memiliki eksposur langsung terhadap sektor-sektor yang terdampak. 

        Baca Juga: Pasar Saham Masih Loyo Gegara Tarif Trump, OJK Ungkap IHSG Belum Pulih Total

        OJK juga mendorong dilakukannya stress test untuk mengukur ketahanan institusi keuangan dalam menghadapi berbagai skenario risiko ke depan.

        “Sehingga mampu mengambil langkah antisipatif dalam memitigasi peningkatan risiko termasuk membentuk pencadangan yang memadai,” tuturnya. 

        Baca Juga: OJK Bongkar Kondisi Perbankan usai Hantaman Tarif Trump

        Mahendra menambahkan, meskipun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menunda penerapan tarif resiprokal, ketegangan antara AS dan Tiongkok masih meningkat. Hal ini menyebabkan lembaga-lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global.

        IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025 menjadi 2,8%, jauh di bawah rata-rata historis tahun 2000–2019 sebelum pandemi COVID-19 yang berada di angka 3,7%. Sementara itu, WTO merevisi proyeksi pertumbuhan perdagangan barang global menjadi kontraksi 0,2%, dari sebelumnya tumbuh 2,7%.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: