- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pendapatan Anjlok 47% di Awal 2025, Ini Siasat Emiten Konstruksi KRYA untuk Pacu Kinerja
Kredit Foto: Bangun Karya Perkasa
PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) buka suara soal penurunan tajam pendapatannya pada kuartal pertama 2025. Diketahui, emiten konstruksi ini hanya meraup pendapatan Rp31,11 miliar per 31 Maret 2025, anjlok 47,32% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp59,06 miliar .
Direktur Utama KRYA, Dharmo Budiono, ST, dalam keterbukaan informasi pada Kamis (15/5), mengungkapkan bahwa merosotnya pendapatan terutama dipicu oleh berakhirnya sejumlah kontrak proyek Carry Over. Proyek-proyek besar yang menopang pendapatan tahun sebelumnya telah selesai dan sayangnya belum digantikan oleh proyek baru yang sepadan.
“Sampai dengan Q1 2025 baru satu kontrak baru diperoleh Perseroan. Meskipun Perseroan telah mengikuti sejumlah proses tender selama periode berjalan, hingga akhir Maret 2025 Perseroan baru mencatatkan satu tender proyek baru yang berhasil dimenangkan, sehingga cukup berdampak pada pengakuan pendapatan,” ujar Dharmo.
Baca Juga: Baru Sehari Dibuka, Saham KRYA Kembali Kena Suspensi BEI Gegara Hal Ini
Tak hanya itu, faktor musiman dan meningkatnya persaingan harga dalam proses tender turut memperburuk kondisi. Volume pekerjaan yang bisa dibukukan akhirnya jadi lebih kecil karena fluktuasi dalam pelaksanaan tender dan persaingan yang makin ketat.
Meski begitu, KRYA tak tinggal diam. Manajemen telah menyiapkan serangkaian strategi untuk kembali mendongkrak kinerja. Pertama, meningkatkan daya saing dalam tender dengan melakukan evaluasi internal, baik dari sisi teknis maupun komersial, guna memperbesar peluang menang di proyek-proyek baru.
Kemudian, efisiensi operasional juga jadi fokus utama. Perusahaan akan menerapkan digitalisasi proses kerja serta memperkuat fungsi kontrol internal demi menjaga efisiensi dan mempertahankan margin keuntungan dalam kondisi persaingan yang ketat.
Baca Juga: Kadin Cilegon Palak Jatah Proyek Rp5 Triliun Tanpa Tender, Satgas Antipremanisme Harus Turun Tangan
Terakhir, KRYA juga akan memperkuat strategi kemitraan. “Dengan menjalin kemitraan strategis dengan para pemasok agar memperoleh skema pembayaran dengan jangka waktu (term of payment) yang lebih fleksibel. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pembiayaan jangka pendek dari perbankan, sehingga menekan biaya bunga dan memperkuat posisi Perseroan dalam menghadapi persaingan harga,” jelas Dharmo.
Dengan strategi-strategi ini, KRYA berharap bisa bangkit kembali dan meraih peluang proyek baru yang dapat mendorong perbaikan kinerja keuangan di kuartal-kuartal mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: