Kredit Foto: Ist
Moh. Hatta (Bung Hatta) meyakini koperasi bukan sekadar bentuk usaha, tetapi merupakan jalan menuju transformasi sosial dan ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pelaku utama.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono saat menjadi Keynote Speech pada Seminar Nasional Pemikiran Bung Hatta, di Kota Bandung, Sabtu (10/5/2025).
Baca Juga: Siapkan Mitigasi Risiko, Menkop Ungkap 8 Tantangan Utama Pembentukan Kopdes Merah Putih
"Beliau menekankan bahwa koperasi adalah alat perjuangan rakyat untuk membebaskan diri dari belenggu kapitalisme dan ketimpangan," ucap Wamenkop, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Jumat (16/5).
Tak hanya itu, lanjut Wamenkop Ferry, koperasi yang juga sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat dan mewujudkan kemandirian ekonomi, dapat diimplementasikan dengan koperasi yang memiliki nilai tambah dan berjiwa wirausaha.
"Gagasan koperasi Bung Hatta tidak bisa dilepaskan dari landasan konstitusional bangsa kita, yaitu Pasal 33 UUD 1945," terang Wamenkop.
Bahkan, menurut Wamenkop, dalam pasal ini ditegaskan pula cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. "Artinya, mandat konstitusi ini selaras secara prinsipil dengan gagasan koperasi," ucap Wamenkop Ferry.
Sehingga itu, bagi Wamenkop, salah satu bentuk kongkrit dari komitmen ini adalah peluncuran program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
"Kopdes/Kel Merah Putih adalah upaya besar dan bersejarah untuk mengatasi berbagai persoalan struktural di pedesaan, seperti rantai distribusi yang panjang, terbatasnya akses permodalan, dan maraknya pinjol ilegal," ucap Wamenkop.
Melalui program Kopdes/Kel Merah Putih, pemerintah ingin membangun pusat ekonomi desa yang kuat, mandiri, dan berkeadilan. "Ini adalah langkah untuk memperpendek rantai distribusi, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menciptakan lapangan kerja baru," ucap Wamenkop.
Wamenkop Ferry meyakini pembangunan ekonomi tidak akan berhasil jika tidak dimulai dari desa. Maka, Kopdes/Kel Merah Putih harus menjadi jantung ekonomi lokal, mengelola potensi wilayah, menciptakan lapangan kerja, dan menumbuhkan semangat kolektif.
"Namun, semua itu tidak akan berhasil tanpa keterlibatan seluruh elemen bangsa, mulai dari akademisi, pelaku usaha, generasi muda, dan masyarakat sipil. Bagi saya, seminar ini sangat penting sebagai ruang kolaborasi dan refleksi, sekaligus meneguhkan kembali semangat Bung Hatta bahwa koperasi bukan milik pemerintah, melainkan milik rakyat," ucap Wamenkop.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: