Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Boy Thohir Pastikan Pengusaha China akan Ikut Biayai Proyek Makan Gratis Prabowo

        Boy Thohir Pastikan Pengusaha China akan Ikut Biayai Proyek Makan Gratis Prabowo Kredit Foto: Youtube Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengusaha asal Tiongkok menyatakan dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Garibaldi Thohir, dalam acara Indonesia–China Business Reception di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).

        Acara tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, serta sejumlah pelaku usaha dari kedua negara.

        “Dalam kesempatan ini juga, tadi telah disaksikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto. Ketua Umum Kadin Indonesia, Bapak Anindya Bakrie, baru saja melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama strategis dengan The China Chamber of Commerce in Indonesia di mana kami akan mendukung program makan bergizi gratis gotong royong,” kata Garibaldi Thohir.

        Baca Juga: Prabowo Minta Geber 18 Proyek Hilirisasi Rp733 Triliun! Bahlil: Mulai Juni

        Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan sebagai bagian dari penguatan kerja sama antara pelaku usaha Indonesia dan Tiongkok. Dukungan terhadap program MBG disebut menjadi salah satu bentuk kolaborasi strategis yang diperluas dalam peringatan 75 tahun hubungan bilateral kedua negara.

        Pria yang akrab disapa Boy Thohir ini  juga menyampaikan bahwa ia telah mengajak Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang untuk mengunjungi Pameran Kemitraan Indonesia–Tiongkok ke-75.

        Baca Juga: Jangan Cuma Hilirisasi! Prabowo Gelar Karpet Merah Buat Perusahan China Masuk ke Semua Sektor

        Pameran ini menampilkan kerja sama di delapan sektor prioritas: infrastruktur dan konektivitas, industri hilirisasi, manufaktur, energi terbarukan, digitalisasi dan teknologi tinggi termasuk kecerdasan buatan, kesehatan dan bioteknologi, pendidikan dan iptek, serta ketahanan pangan, termasuk pertanian dan perikanan laut.

        “Selama 75 tahun, Indonesia dan Tiongkok telah membangun kemitraan strategis berlandaskan pada pertumbuhan bersama, kemajuan yang saling menguntungkan, dan semangat persahabatan yang kuat,” kata Garibaldi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: