Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kapal BBM Belum Bisa Sandar di Pelabuhan Pulau Baai, Pertamina Optimalkan Distribusi BBM di Bengkulu Lewat Jalur Alternatif

        Kapal BBM Belum Bisa Sandar di Pelabuhan Pulau Baai, Pertamina Optimalkan Distribusi BBM di Bengkulu Lewat Jalur Alternatif Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pasca tidak bisa sandarnya kapal pemasok BBM di dermaga Pelabuhan Pulau Baai karena pendangkalan alur masuk, Pertamina Patra Niaga melalui Pertamina Regional Sumbagsel terus memperkuat upaya pemulihan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Bengkulu.

        Untuk tetap memenuhi kebutuhan dan memastikan suplai BBM sampai ke masyarakat Bengkulu, Pertamina Patra Niaga telah melakukan alih suplai BBM dari Terminal BBM Lubuk Linggau, Terminal BBM Teluk Kabung, dan Terminal BBM Panjang, Lampung.

        Meskipun jarak tempuh dari titik suplai alternatif ini mencapai sekitar 26 jam perjalanan pulang-pergi, Pertamina tetap berkomitmen untuk menjaga distribusi BBM tetap berjalan, termasuk menambah armada mobil tangki dan meningkatkan pengiriman melalui jalur kereta api, bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

        “Kami terus berupaya maksimal memenuhi kebutuhan BBM masyarakat Bengkulu dengan melakukan pengiriman dari Terminal BBM Lubuk Linggau, Teluk Kabung Padang, dan Lampung. Kami memahami hal ini berdampak langsung kepada masyarakat yang harus antri untuk mendapatkan BBM. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan situasi ini,” ujar Heppy Wulansari, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga.

        Baca Juga: SKK Migas Puji Pertamina Hulu Energi, Eksplorasi Tumbuh 37 Persen Per Tahun

        Pertamina Patra Niaga juga mengaktifkan layanan Pertamina Delivery Service (PDS) di SPBU yang masih terlihat antrian, di antaranya di SPBU area Rawa Makmur. Layanan ini bertujuan meminimalisir penumpukan kendaraan di SPBU sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan BBM Non Subsidi jenis Pertamax secara lebih cepat dan efisien.

        "Pasca kebijakan Pemprov yang mengatur volume pembelian maksimal BBM untuk masing-masing kendaraan roda 4 sebesar 25 liter dan roda 2 sebesar 5 liter, antrian sudah mulai terurai dan pengetatan sudah tidak ada. Namun, upaya-upaya di atas tetap kami lakukan maksimal hingga nanti pengerukan selesai dan kapal suplai BBM bisa sandar di Pelabuhan Pulau Baai," tambah Heppy.

        Masyarakat yang mengalami kendala dalam mendapatkan layanan BBM dan LPG dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 untuk mendapatkan bantuan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: