Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Proyek MASTRAN Senilai US$264 Juta yang Didanai World Bank Masih Terhambat Realisasi Daerah

        Proyek MASTRAN Senilai US$264 Juta yang Didanai World Bank Masih Terhambat Realisasi Daerah Kredit Foto: Kemenhub
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Proyek Mass Transit System National Approaches (MASTRAN) senilai US$264 juta yang didanai Bank Dunia dan Agence Française de Développement (AFD) memasuki fase evaluasi tengah jalan atau Mid Term Review (MTR). Kegiatan ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk menilai sejauh mana pelaksanaan proyek berjalan sesuai rencana.

        Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Aan Suhanan, mengatakan MTR dilakukan untuk melihat progres, mengidentifikasi tantangan, serta merumuskan perbaikan pelaksanaan proyek.

        “Melalui proses ini kita dapat melihat kemajuan yang telah dicapai, mengidentifikasi berbagai tantangan atau hambatan yang muncul, serta merumuskan langkah-langkah perbaikan dan penyesuaian yang dibutuhkan agar pelaksanaan proyek ini tetap berada dalam jalur yang tepat,” ujar Aan dalam pembukaan MTR Mission di Jakarta, Senin (16/6/2025).

        Baca Juga: Kemenhub Genjot Efisiensi Transportasi Lewat Teknologi dan Data Terintegrasi

        Program MASTRAN mulai berjalan efektif sejak Oktober 2023 dan dikembangkan di dua kawasan metropolitan, yaitu Mebidang (Medan, Binjai, Deli Serdang) dan Cekungan Bandung. Proyek ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk mendorong penggunaan angkutan umum massal yang ramah lingkungan dan efisien.

        Aan menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif pemerintah daerah di Sumatera Utara dan Jawa Barat. Nota kesepakatan untuk pelaksanaan proyek telah diteken di kedua wilayah tersebut.

        Ketua Project Implementation Unit (PIU) MASTRAN, Muiz Thohir, menjelaskan bahwa tender konstruksi untuk wilayah Mebidang telah dilakukan, sementara Cekungan Bandung masih dalam tahap persiapan.
        “Untuk paket kegiatan konstruksi Mebidang sudah ditenderkan. Sedangkan paket Cekungan Bandung dalam tahap persiapan. Ada pun paket intelligent transport system saat ini dalam finalisasi dokumen lelang dan ditargetkan berjalan mulai Januari 2026,” katanya.

        Baca Juga: Kemenhub Temukan Masih Ada Sejumlah Kekurangan pada Integrasi Transportasi Dukuh Atas

        Namun demikian, Muiz menyebut ada sejumlah indikator proyek yang masih belum sepenuhnya on-track.

        “Beberapa indikator Project Development Objectives (PDO) dan Intermediate Results (IR) belum sepenuhnya sesuai target, termasuk penyerapan anggaran konstruksi, pemenuhan komitmen APBD daerah, dan evaluasi mutu layanan publik,” tuturnya.

        MASTRAN dirancang menjadi proyek percontohan sistem Bus Rapid Transit (BRT) di Medan dan Bandung. Di Mebidang, sistem BRT mencakup 527 bus, 21 kilometer jalur khusus, 32 stasiun, dan 448 halte. Sementara di Cekungan Bandung disiapkan 579 bus, 21 kilometer jalur, 34 stasiun, dan 768 halte.

        Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir 2026 dan diharapkan menjadi tonggak transformasi sistem transportasi nasional yang didukung pembiayaan internasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Azka Elfriza
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: