- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
Kemenhub Pastikan Bandara Tetap Beroperasi, Meski Gunung Marapi Menyembur
Kredit Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan operasional penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau tetap berjalan normal meskipun Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada Rabu malam, 18 Juni 2025.
"Pada tanggal 18 Juni 2025 pukul 20.09 WIB, Gunung Marapi di Sumatera Barat tercatat mengalami erupsi. Kolom abu terpantau naik setinggi kurang lebih 700 meter, dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi letusan selama hampir dua menit," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, dalam keterangan yang diterima Jumat (20/6/2025).
Pasca-erupsi, Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) Darwin menetapkan status penerbangan di tingkat Aviation Colour Code ORANGE. Abu vulkanik terpantau menyebar hingga ketinggian 12.000 kaki dan bergerak ke arah timur.
Baca Juga: Bandara Ngurah Rai Normal Usai Erupsi Lewotobi, Dua Bandara NTT Masih Tutup
Sementara itu, Meteorological Watch Office (MWO) Jakarta mengonfirmasi bahwa sebaran abu terus melemah. "Pergerakan abu vulkanik ke timur dengan kecepatan angin 10 knot, dan intensitas abu diperkirakan semakin melemah," tulis pernyataan MWO.
Ditjen Perhubungan Udara juga merujuk pada pernyataan Aeronautical Information for Volcanic Ash (ASHTAM) nomor VAWR3389 yang menyebut tidak terdapat sebaran abu signifikan. "Tidak ditemukan wilayah sebaran abu berbentuk poligon yang perlu diwaspadai oleh penerbangan," ujar Lukman.
Baca Juga: 14.000 Penumpang Pesawat Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
Dengan merujuk berbagai data tersebut, Lukman menyatakan kondisi di Bandara Internasional Minangkabau tetap aman. "Berdasarkan seluruh informasi dan evaluasi tersebut, operasional di Bandar Udara Internasional Minangkabau dinyatakan tetap normal," katanya.
Meski demikian, Ditjen Hubud tetap siaga terhadap kemungkinan perubahan kondisi. "Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus melakukan pemantauan secara intensif dan akan menyampaikan pembaruan lebih lanjut apabila terjadi perkembangan yang berdampak pada keselamatan penerbangan," pungkas Lukman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: