Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        CEO Formula E: Indonesia Punya Peran Kunci dalam Industri EV Global

        CEO Formula E: Indonesia Punya Peran Kunci dalam Industri EV Global Kredit Foto: MIND ID
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Chief Executive Officer Formula E, Jeff Dodds, menyatakan  Indonesia memegang peranan kunci dalam pengembangan industri kendaraan listrik (EV) global. Hal iniberkat cadangan nikel yang melimpah dan kebijakan hilirisasi yang agresif.

        "Indonesia menempati posisi yang sangat penting dalam peta global EV. Bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai katalis rantai pasok industri kendaraan listrik," ujar Dodds dalam konferensi Racing Towards Energy Security and Climate Action in a Changing World Order di Jakarta, Minggu (22/6/2025).

        Baca Juga: Support Ekosistem Mobil Listrik, Astra Otoparts (AUTO) Ikut Sukseskan Formula E Jakarta 2025

        Dodds menyoroti lonjakan penjualan EV secara global yang kini mencapai 15–20 juta unit per tahun dari hanya 300 ribu unit pada 2014. Tren serupa juga terlihat di Indonesia, yang ditopang oleh kebijakan pemerintah, pembangunan infrastruktur, dan meningkatnya kesadaran publik terhadap energi bersih.

        Berdasarkan data USGS dan Badan Geologi Kementerian ESDM, Indonesia tercatat memiliki cadangan bijih nikel terbesar kedua di dunia, dengan total sumber daya mencapai 18,55 miliar ton dan cadangan 5,33 miliar ton.

        Pemerintah Indonesia telah menerapkan larangan ekspor bijih nikel mentah dan fokus pada hilirisasi, mendorong pengolahan ore nikel menjadi produk seperti feronikel dan Nickel Pig Iron (NPI) yang menjadi bahan utama produksi baterai EV.

        Perusahaan-perusahaan tambang nasional seperti PT Aneka Tambang Tbk dan PT Vale Indonesia Tbk, anggota Grup MIND ID, berperan aktif dalam program hilirisasi ini. MIND ID sebagai Holding BUMN Pertambangan mendukung penuh integrasi industri dari hulu ke hilir untuk memperkuat ekosistem baterai EV nasional.

        Dodds juga menyoroti tingginya kesadaran generasi muda Indonesia terhadap pentingnya kendaraan listrik, sejalan dengan target pemerintah menurunkan emisi nasional sebesar 30% pada 2030.

        Baca Juga: Pramono Yakin Formula E Diyakini Beri Dampak Ekonomi ke Jakarta

        “Kita telah berada di tengah revolusi energi. EV bukan lagi teknologi masa depan, melainkan realitas hari ini. Ini momentum global yang menyatukan pemerintah, industri, dan masyarakat untuk sistem transportasi yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutup Dodds.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: