Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri Ekraf Sebut Industri Penerbitan Perlu Strategi Kolaboratif Hadapi Digitalisasi

        Menteri Ekraf Sebut Industri Penerbitan Perlu Strategi Kolaboratif Hadapi Digitalisasi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya menyebut industri penerbitan merupakan bagian integral dari ekosistem ekonomi kreatif yang turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan teknologi dan digitalisasi.

        Hal tersebut disampaikannya dalam audiensi bersama Mizan Media Utama terkait program literasi Out of The Box atau OOTB yang berlangsung di kantor Kementerian Ekraf pada Kamis (19/6/2025).

        Baca Juga: Confluent Integrasikan Data Real-Time dan Historis untuk Perkuat Kemampuan AI Agentik

        “Kami menyambut baik pelaksanaan OOTB yang menyasar berbagai daerah. Semangat ini sejalan dengan visi Kementerian Ekonomi Kreatif menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari akar daerah. OOTB menjadi salah satu contoh inisiatif yang menjangkau langsung masyarakat,” ujar Menteri Ekraf, dikutip dari siaran pers Kementerian Ekraf, Senin (23/6). 

        Menteri Ekraf Teuku Riefky mengatakan tantangan digitalisasi perlu disikapi industri penerbitan dengan strategi kolaboratif. 

        Data yang disampaikan Mizan Media Utama menyebutkan penjualan buku digital di platformnya masih di bawah 5 persen dari keseluruhan yang menunjukkan masyarakat masih mengapresiasi buku secara fisik sebagai media pembelajaran. 

        Selain itu disebutkan pula buku anak masih menjadi pilihan utama dalam tren pengasuhan masa kini yang lebih mengedepankan keterlibatan orang tua secara langsung.

        "Kami siap mendukung komersialisasi, pendampingan IP (Intellectual Property), peningkatan kualitas, hingga perluasan akses pasar nasional maupun global. Kami juga membuka ruang kolaborasi dengan Mizan dalam meningkatkan minat baca masyarakat,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky.

        Menteri Ekraf mengatakan Kementerian Ekraf hadir sebagai akselerator untuk menghidupkan kembali potensi Kekayaan Intelektual (KI) di sektor penerbitan agar dapat berkembang secara berkelanjutan. 

        Selain itu Kementerian Ekraf berkomitmen mendorong subsektor penerbitan sebagai bagian dari strategi nasional dalam memperkuat daya saing ekraf Indonesia secara berkelanjutan melalui pendekatan kolaboratif dan inovatif.

        Mizan Media Utama merupakan bagian dari Mizan Group yang berfokus pada distribusi dan penjualan buku yang diterbitkan Mizan Group maupun penerbit lainnya. 

        Sementara itu, OOTB yang digagas Mizan sejak 2018 merupakan program literasi dalam bentuk bazar buku keliling yang telah menjangkau lebih dari 200 lokasi di seluruh Indonesia. 

        OOTB tak hanya menjual buku tapi juga menghadirkan ruang baca di lokasi sebagai upaya meningkatkan budaya literasi di masyarakat.

        “OOTB berangkat dari semangat untuk melakukan sesuatu yang benar-benar out of the box. Kami ingin menjadikan buku sebagai pengalaman yang dekat dan menyenangkan bagi masyarakat luas, dengan cara merasakan langsung membaca buku di tempat hingga akhirnya membeli buku tersebut,” ungkap Mochamad Firdaus selaku Event Manager PT Mizan Media Utama.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: