Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KEK Industropolis Batang Kantongi Investasi Rp1,1 Triliun di Semester I 2025

        KEK Industropolis Batang Kantongi Investasi Rp1,1 Triliun di Semester I 2025 Kredit Foto: KEK Batang
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun hingga penutupan semester I/2025. Capaian tersebut diperoleh dari masuknya dua tenant strategis, yakni PT Simba Indosnack Makmur dan PT Jingxing Weiss Indonesia.

        Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) berlangsung pada 30 Juni 2025 di Batang, ditandatangani oleh Direktur Utama PT Simba Indosnack Makmur Lim Soeyantho, Direktur PT Jingxing Weiss Indonesia Vincent Christopher Mergonoto, dan Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan.

        PT Simba Indosnack Makmur yang merupakan bagian dari Combiphar Group akan membangun pabrik ekspor pertamanya dengan investasi Rp300 miliar di atas lahan seluas 3,6 hektare. Pabrik ini akan memproduksi makanan bergizi untuk pasar Australia dan Arab Saudi, serta menyerap sekitar 250 tenaga kerja lokal.

        Baca Juga: KEK Industropolis Batang Dukung Pemerintah Bangun Ekosistem Kerja Inklusif dan Berkelanjutan

        “Bagi Combiphar Group, ekspansi ini merupakan tombak penting dalam mempelopori hari esok yang lebih sehat untuk Indonesia. Kami berkomitmen membangun fasilitas produksi yang efisien, inovatif, dan ramah lingkungan. Harapannya, fasilitas ini tidak hanya menopang ekspor, tetapi juga menciptakan dampak sosial melalui kolaborasi dengan usaha lokal,” ujar Lim Soeyantho.

        Sementara itu, PT Jingxing Weiss Indonesia yang merupakan anak usaha dari Shanghai Jingxing Storage Equipment Engineering Co., Ltd. akan menginvestasikan dana antara Rp800 miliar hingga Rp1 triliun untuk membangun pabrik seluas 6,8 hektare. Fasilitas ini akan memproduksi sistem logistik otomatis untuk pasar Asia Timur dan Pasifik, serta menyerap sekitar 100 tenaga kerja.

        Baca Juga: KEK Industropolis Batang Mantapkan Sinkronisasi Tata Ruang Bersama Pemkab

        “Kami melihat KEK Industropolis Batang sebagai lokasi strategis dengan kesiapan infrastruktur dan insentif yang mendukung efisiensi ekspor. Investasi ini merupakan langkah awal dalam membangun fasilitas produksi yang mendukung rantai pasok regional dan memperkuat positioning kami di pasar global,” tutur Vincent Christopher Mergonoto.

        Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, menyatakan bahwa masuknya dua investor ekspor ini menandai pergeseran kawasan dari tahap pengembangan menuju akselerasi. Ia menilai, kehadiran tenant seperti Simba dan Jingxing membawa nilai tambah jangka panjang.

        “Penutupan semester I ini kami anggap sebagai penanda penting. Kehadiran dua tenant ekspor yang kuat seperti Simba dan Jingxing membawa warna baru bagi kawasan ini. Mereka datang bukan hanya membangun fasilitas, tetapi juga membawa visi jangka panjang, pendekatan kolaboratif, serta pemanfaatan potensi lokal dan regional secara menyeluruh,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: