Pakar Baterai Lulusan Universitas Berlin Minta Adanya Standarisasi Baterai untuk Motor Listrik, 'Kaya ATM Bersama, Semua Bank Bisa'
Kredit Foto: Polytron
Pakar baterai nasional Evvy Kartini mendorong adanya standarisasi baterai motor listrik (molis) di Indonesia karena dengan baterai setiap produsen molis yang berbeda-beda menjadi salah satu hambatan utama dalam percepatan adopsi molis nasional.
Menurutnya, saat ini terdapat puluhan merek molis di Indonesia namun seluruhnya memiliki ukuran, bentuk hingga spesifikasi baterai yang berbeda-beda.
"Kenyataannya 52 merek semuanya itu beda-beda baterainya, ukurannya juga beda-beda, battery swap station-nya (stasiun pergantian baterai) pun sendiri-sendiri. Artinya ini belum ada standarisasi,” kata Evvy dikutip dari Antara.
Pendiri National Battery Research Institute (NBRI) menambahkan setiap merek motor listrik saat ini menggunakan baterai khusus yang tidak kompatibel satu sama lain, begitu juga pada fasilitas stasiun pergantian baterai yang tersedia untuk masyarakat.
Kondisi ini, menurut wanita lulusan teknik University Berlin, Jerman tersebut, menciptakan ketergantungan eksklusif yang menyulitkan pengguna dan memperbesar biaya investasi infrastruktur.
Evvy mengibaratkan situasi ini seperti sistem perbankan yang belum memiliki jaringan ATM bersama.
"Kalau ATM Mandiri bisa dipakai di BRI, kenapa motor listrik tidak bisa seperti itu? Kalau ada standar, semuanya lebih mudah, lebih sederhana,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: