Tingkatkan Kinerja Perdagangan, Pemerintah Targetkan Penurunan Biaya Logistik hingga 8%
Kredit Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Pemerintah menargetkan penurunan biaya logistik sampai 8% guna meningkatkan kinerja perdagangan.
Hal tersebut disampaikan Menko Airlangga dalam acara Peluncuran Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Conference and Exhibition (CONVEX) 2025, Rabu (2/07/2025).
Baca Juga: KKP Dorong Udang RI Mendunia dan Jadi Pilihan Utama Sumber Protein Global
“Dengan ekspor yang masih positif, hari ini dilakukan kegiatan untuk mendorong logistik kita agar biaya logistik yang hari ini berada di kisaran 14,5%, diharapkan bisa diturunkan menjadi 12,5% dan terus turun ke 8%. Dan Pemerintah juga akan terus berupaya termasuk deregulasi di sektor logistik agar kita bisa single digit,” ungkap Menko Airlangga, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Kamis (3/7).
Secara global, indeks logistik Indonesia saat ini berada pada peringkat 61 dari 139 negara yang tercermin dari Logistics Performance Index (LPI) tahun 2023. Guna meningkatkan performa logistik nasional secara berkelanjutan, upaya deregulasi di sektor logistik perlu untuk terus diakselerasi Pemerintah.
Di samping melalui penyempurnaan implementasi National Logistics Ecosystem (NLE), keberadaan ALFI CONVEX diharapkan dapat menjadi instrumen pelengkap dalam mendukung penguatan logistik nasional.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah saat ini tengah melakukan penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Penguatan Logistik Nasional yang bertujuan menurunkan persentase biaya logistik nasional terhadap PDB dan meningkatkan kinerja logistik global Indonesia.
Rancangan Perpres tersebut memuat tiga strategi utama yakni Penguatan Infrastruktur Konektivitas, Layanan Backbone, dan Sarana Penunjang Logistik, Penguatan Integrasi dan Digitalisasi Logistik, dan Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia dan Penyedia Jasa Logistik.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa kolaborasi antara Pemerintah dan para pelaku usaha menjadi kunci dalam memperkuat daya saing produk nasional.
Momentum deregulasi yang tengah dilakukan oleh Pemerintah juga harus dimanfaatkan secara optimal, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk terus mendorong berbagai produk dalam negeri agar mampu bersaing di pasar global.
Di saat yang sama, Pemerintah juga secara aktif melakukan negosiasi dengan berbagai kawasan mitra dagang dalam kerangka kerja sama perdagangan regional.
“Logistik meningkatkan daya saing dan dengan daya saing kita akan mampu untuk menumbuhkan ekonomi. Ekonomi tumbuh akan mendorong investasi, investasi tumbuh akan menciptakan lapangan kerja. Jadi itulah yang Pemerintah harapkan bahwa lapangan kerja bisa terus tercipta dengan Indonesia yang lebih berdaya saing, dengan pasar yang lebih terbuka, dan tentunya digitalisasi menjadi salah satu yang keharusan. Karena efisiensi dengan digitalisasi akan berjalan secara lebih baik,” pungkas Menko Airlangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: