IFG Tegaskan, Asuransi Kesehatan Bukan Lagi Pilihan Tapi Jadi Kebutuhan Primer
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN sektor asuransi, penjaminan, dan investasi, menegaskan pentingnya kepemilikan asuransi kesehatan sebagai kebutuhan primer masyarakat pascapandemi, menyusul lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah wilayah.
Data Kementerian Kesehatan RI mencatat positivity rate COVID-19 per akhir Mei 2025 meningkat menjadi 2,05%. Meskipun mayoritas kasus tergolong ringan, pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap risiko biaya pengobatan yang tidak terduga.
“Situasi ini menjadi pengingat bahwa risiko kesehatan bisa datang tiba-tiba. Asuransi kesehatan bukan hanya instrumen keuangan, melainkan bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga,” kata Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).
Baca Juga: Danantara Mau Rampingkan Asuransi BUMN dari 16 Jadi 3, OJK dan IFG Duduk Bareng!
Sebagai bentuk mitigasi risiko, IFG melalui anak-anak usaha di sektor asuransi menghadirkan produk MIFG My Managed Care, asuransi kesehatan berbasis managed care yang menawarkan manfaat tanpa batas biaya dan layanan fasilitas VIP. Produk ini merupakan respons atas meningkatnya permintaan masyarakat terhadap proteksi yang fleksibel dan menyeluruh.
Tak hanya menjual produk, IFG juga aktif menjalankan edukasi publik melalui kampanye gaya hidup sehat dan penerapan protokol kebersihan untuk mencegah penularan virus.
Baca Juga: Bank Mandiri Taspen dan IFG Life Jalin Kerja Sama Asuransi Jiwa Kredit
“Kami percaya, pencegahan dan perlindungan adalah dua hal yang saling melengkapi. Perlindungan terbaik datang dari kesadaran diri untuk hidup sehat, dan dukungan asuransi kesehatan yang tepat,” ujar Denny.
Pada 2024, IFG mencatat total nilai klaim yang dibayarkan oleh dua anak usahanya, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) dan PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth), mencapai Rp10,6 triliun untuk lebih dari 890.000 peserta.
Secara rinci, IFG Life membayarkan klaim senilai Rp6,8 triliun kepada 240.000 peserta, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,68 triliun. Capaian ini mencerminkan komitmen IFG dalam memberikan perlindungan terhadap risiko kesehatan masyarakat Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri