Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BPJS Kesehatan Ungkap 8 Penyakit dengan Pembiayaan Termahal!

        BPJS Kesehatan Ungkap 8 Penyakit dengan Pembiayaan Termahal! Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat pembiayaan untuk delapan penyakit katastropik sepanjang 2024 mencapai Rp37,28 triliun, naik sekitar Rp4 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp33 triliun.

        Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengatakan bahwa peningkatan tersebut mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

        "Ini penyakit yang mahal, 8 penyakit saja habisnya tahun 2024, Rp37 triliun lebih, tahun 2023, Rp33 triliun, naik Rp4 triliun, karena masyarakat percaya, pada pake," ujar Ghufron dalam Public Expose Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan tahun 2024, dikutip Selasa (15/7/2025).

        Baca Juga: BPJS Kesehatan Siapkan Skenario Kenaikan Iuran JKN 2026

        Penyakit jantung menjadi beban terbesar dengan 22,55 juta kasus dan pembiayaan mencapai Rp19,25 triliun. Diikuti kanker dengan 4,2 juta kasus dan beban biaya Rp6,48 triliun. Stroke berada di posisi ketiga dengan 3,8 juta kasus senilai Rp5,81 triliun.

        Penyakit gagal ginjal menelan biaya Rp2,76 triliun untuk 1,48 juta kasus, sementara haemophilia menyumbang beban Rp1,09 triliun dari 131 ribu kasus. Penyakit darah lain seperti thalassemia dan leukaemia masing-masing menghabiskan Rp794,4 miliar dan Rp599,9 miliar, dari 353 ribu dan 168 ribu kasus.

        Sementara itu, chronic hepatitis menyedot dana Rp463,5 miliar dari 248 ribu kasus.

        Baca Juga: BPJS Kesehatan Bantah Ada Batas Rawat Inap Tiga Hari, Ini Faktanya

        Total beban dari delapan penyakit tersebut mencakup 21,32% dari seluruh biaya pelayanan kesehatan yang dibayarkan BPJS Kesehatan sepanjang 2024.

        Peningkatan pembiayaan tersebut juga sejalan dengan meningkatnya pemanfaatan layanan JKN. Sepanjang 2024, tercatat 673,9 juta pemanfaatan layanan kesehatan oleh peserta JKN, atau rata-rata 1,8 juta pemanfaatan per hari, naik dari 606,7 juta pada tahun sebelumnya.

        Pemanfaatan layanan ini tersebar mulai dari kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang mencapai 511 juta kunjungan, kunjungan ke poliklinik rumah sakit sebanyak 143,4 juta, dan 18,4 juta kasus rawat inap.

        "Kami menegaskan bahwa Program JKN merupakan wujud gotong royong bangsa, sehingga semua lapisan masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan yang adil, terjangkau, dan berkualitas. Kami juga terus memastikan bahwa mereka yang tinggal di pedalaman tetap bisa mendapatkan layanan terbaik,” tegas Ghufron.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: