Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menargetkan pertumbuhan volume angkutan barang sebesar 15% pada 2029, seiring kesiapan menghadapi kebijakan penghapusan truk Over Dimension Over Loading (ODOL) mulai 2026.
Target tersebut didorong capaian kinerja Semester I 2025, di mana angkutan batu bara mencapai 27,62 juta ton, naik 5% dibanding periode sama tahun lalu.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa kebijakan ODOL akan menjadi peluang strategis bagi moda logistik berbasis rel. Saat ini, angkutan batu bara berkontribusi 82,92% dari total volume logistik KAI, yang mencapai 33,31 juta ton selama enam bulan pertama 2025.
Baca Juga: Kebijakan Zero ODOL Tanpa Kompromi, ASPERINDO Minta Pemerintah Tegas!
“Angkutan batu bara menjadi tulang punggung pasokan energi nasional dan menunjukkan kepercayaan terhadap logistik berbasis rel yang efisien, tepat waktu, dan rendah emisi,” ujar Anne, Rabu (16/7/2025).
KAI juga mencatat performa operasional tinggi, dengan ketepatan waktu keberangkatan KA barang sebesar 96,76% dan ketepatan waktu kedatangan 90,13% sepanjang Semester I 2025.
Baca Juga: Tegaskan Penanganan Truk ODOL Harus Segera Dilaksanakan, Menhub Dudy: Fokus Keselamatan
Untuk mencapai target 2029, KAI memproyeksikan pengangkutan 111,2 juta ton batu bara dan 10,9 juta ton komoditas non-batu bara. Strategi ekspansi didukung pembangunan simpul logistik baru di Sumatera Selatan, termasuk Terminal Tarahan II berkapasitas 18 juta ton dan perluasan fasilitas bongkar-muat di Kertapati dengan kapasitas tambahan 7 juta ton.
Proyeksi tambahan kontribusi logistik dari Sumatera Selatan diperkirakan mencapai 27,8 juta ton, menjadikannya pusat utama pertumbuhan angkutan barang KAI ke depan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: