Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Re Tegaskan Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Sistem Proteksi Nasional yang Tangguh

        Indonesia Re Tegaskan Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Sistem Proteksi Nasional yang Tangguh Kredit Foto: (Istimewa)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) menegaskan pentingnya membangun sinergi antara sektor keuangan, kesehatan, teknologi finansial (fintech), dan regulator sebagai strategi utama memperkuat sistem proteksi nasional di tengah ancaman risiko global yang semakin kompleks.

        Pesan tersebut menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan Indonesia Re International Conference (IIC) 2025 yang akan digelar pada 22 Juli 2025 di Menara Danareksa, Jakarta. Konferensi ini akan dihadiri lebih dari 350 peserta secara luring dan 1.000 peserta daring dari berbagai industri dan institusi.

        “Penguatan sistem proteksi nasional tidak cukup dilakukan secara sektoral. Kita butuh kolaborasi lintas industri untuk menciptakan ketahanan sistemik,” ujar Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, dalam konferensi pers pra-acara, Kamis (17/7/2025).

        Baca Juga: Indonesia Re Dorong Hilirisasi Keuangan Demi Stabilitas Ekonomi

        Benny menjelaskan, tantangan global seperti peningkatan klaim asuransi akibat bencana alam, ketegangan geopolitik, serta volatilitas ekonomi global membuat seluruh sektor harus bersatu dalam menghadapi risiko. Dalam rantai proteksi finansial, reasuransi berperan sebagai penyangga terakhir, namun kekuatannya sangat bergantung pada sinergi dengan aktor-aktor di hulu dan hilir.

        Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset industri asuransi nasional mencapai Rp1.985 triliun per Mei 2025, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 6,3%. Namun, tekanan terhadap industri meningkat seiring naiknya loss ratioasuransi umum yang mendekati 72% serta penyusutan margin underwriting akibat tingginya beban klaim dan fluktuasi nilai tukar.

        Baca Juga: Premi Asuransi Umum dan Reasuransi Tembus Rp55,84 Triliun, Kinerja Membaik pada April 2025

        Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi Indonesia Re, Beatrix Santi Anugrah, menambahkan bahwa IIC 2025 akan menjadi forum lintas sektoral yang menghadirkan pelaku dari sektor asuransi, perbankan, fintech, kesehatan, akademisi, hingga regulator. “Kami ingin membuka ruang dialog yang lebih inklusif agar kolaborasi tidak hanya retoris, tapi benar-benar operasional,” ujarnya.

        Empat sesi diskusi akan digelar selama konferensi, membahas strategi kolaboratif dalam pengelolaan risiko, penguatan sektor hilir keuangan, serta keterhubungan antara asuransi dan sektor produktif nasional. Indonesia Re menargetkan konferensi ini sebagai langkah konkret menuju integrasi sistem proteksi nasional yang lebih adaptif dan berdaya tahan tinggi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Azka Elfriza
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: