Kredit Foto: Youtube Kemenkeu
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memaparkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 dalam Rapat Kerja bersama Komisi X1 DPR RI di Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Menkeu mengatakan di tengah berbagai gejolak baik global maupun nasional, APBN terus menunjukkan kinerja luar biasa.
"Dalam hal ini APBN ditutup 2024 dengan defisit 2,29 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) Waktu kami menyampaikan ke Komisi XI maupun Banggar, outlook dari laporan semester 2024 sebetulnya di 2,70 persen dari PDB," ucapnya, dikutip dari YouTube TVR PARLEMEN, Selasa (22/7).
Menurutnya hal tersebut disebabkan tekanan perekonomian global yang berimbas ke nasional pada semester I 2024.
"Kita lihat rupiah terdepresiasi, yield SBN naik, Indeks Harga Saham (IHSG) melemah, dan penerimaan negara mengalami kontraksi 6,2 persen year on year (yoy)," jelasnya.
Pada semester I 2024, rupiah terdepresiasi dari posisi Rp15.416 pada Desember 2023 menjadi Rp16.421. Kemudian yield SBN dari 6,5 persen pada Desember 2023 menjadi 7,1 persen. Dan IHSG dari 7.272,8 menjadi 7063,6.
"Sehingga kita memprediksikan lapsem-nya akan defisit 2,7 tapi kita tutup dengan 2,29, jadi lebih baik, bahkan juga lebih baik dari defisit yang tadinya sudah didesain sejak awal," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya