Rayakan Hari Anak Nasional, TikTok Tegaskan Komitmen Lindungi Remaja Lewat Fitur Pelibatan Keluarga
Kredit Foto: Istimewa
Memperingati Hari Anak Nasional, TikTok menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan positif bagi anak serta remaja di Indonesia. Melalui pembaruan fitur Pelibatan Keluarga, TikTok mendorong peran aktif orang tua dalam mendampingi anak mereka membentuk kebiasaan digital yang sehat sekaligus mempererat hubungan emosional dalam keluarga di tengah era digital.
Direktur Komunikasi Tiktok Indonesia, Anggini Setiawan, mengungkapkan bahwa bertepatan dengan Hari Anak Nasional, Tiktok berupaya untuk mendukung anak-anak dalam berekspresi, membangun rasa percaya diri, dan kebiasaan digital yang sehat dan positif. Hal ini sejalan dengan misi tiktok yaitu memberikan inspirasi, menumbuhkan kreativitas, dan membawa kebahagiaan.
"Dengan pembaruan dalam Pelibatan Keluarga, kami berharap orang tua dan remaja di TikTok dapat lebih aktif berdiskusi dan terkoneksi dengan keluarga untuk menciptakan pengalaman digital yang bermanfaat dan aman," ungkap Anggini dalam School Roadshow Seru Berkreasi dan #Saling Jaga bersama SEJIWA Foundation, Rabu (23/7/2025), di Jakarta.
Baca Juga: Transaksi Penjualan Mall TikTok Shop Naik Hingga 15 Kali Lipat
Melihat adanya tanggapan dari para ahli dan orang tua sejak peluncuran fitur Pelibatan Keluarga pada lima tahun lalu, TikTok terus berupaya meningkatkan fiturnya dengan menghadirkan fitur mengatur waktu penggunaan TikTok remaja melalui ponsel orang tua. Melaui fitur ini, orang tua bisa menggunakan fitur Time Away (Waktu Istirahat) untuk menentukan waktu istirahat anak mereka dari TikTok. Orang tua dapat menjadwalkan secara berulang menyesuaikan kebutuhan keluarga dengan keputusan tetap berada do tangan orang tua.
Tiktok juga menambahkan fitur yang memungkinkan orang tua melihat siapa yang diikuti oleh remaja mereka di TikTok, siapa yang mengikuti mereka, serta akun yang telah mereka blokir. Orang tua dapat melakukan percakapan yang lebih baik serta membantu anak remaja mereka mengembangkan literasi digital yang dibutuhkan. Tak hanya itu, dalam beberapa minggu mendatang, ketika anak melaporkan sebuah video yang menurut mereka melanggar aturan TikTok, mereka dapat memilih untuk memberi tahu orang tua atau wali pada saat yang sama, bahkan jika mereka tidak menggunakan fitur Pelibatan Keluarga.
Dengan pembaruan ini, orang tua kini dapat melihat atau menyesuaikan lebih banyak ragam fitur keamanan, kesejahteraan, dan privasi, termasuk:
Feed STEM
mengaktifkan kembali feed khusus STEM, jika remaja mereka sebelumnya telah mematikannya. Feed ini kini tersedia di lebih dari 100 negara, termasuk di Indonesia, dan dinikmati oleh jutaan remaja setiap minggu.
Penetapan Batasan Waktu
Menetapkan batas waktu penggunaan harian yang dapat disesuaikan. Jika batas waktu yang ditetapkan orang tua telah tercapai, remaja hanya dapat menggunakan TikTok jika orang tua membagikan kode akses unik. Bahkan jika orang tua tidak menyesuaikan pengaturan waktu layar, setiap pengguna di bawah 18 tahun secara otomatis memiliki batas waktu harian 60 menit.
Pengaturan Ulang Privasi Akun Remaja
Mengembalikan akun remaja mereka ke pengaturan privasi secara default (akun pribadi) jika sebelumnya mereka mengubahnya menjadi publik.
Fitur meditasi
Tak hanya itu, beberapa bulan sebelumnya TikTok juga memperkenalkan fitur meditasi yang dirancang untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kebiasaan scrolling berlebihan, terutama pada malam hari. Fitur ini otomatis muncul setelah pukul 22.00 untuk para pengguna di bawah 18 tahun yang berisi panduan meditasi singkat dengan musik lembut. Pengguna dewasa juga bisa mencoba fitur ini dengan mengaktifkannya di pengaturan Waktu Layar. Pengguna dewasa yang tertarik mencoba fitur meditasi dapat mengaktifkannya dengan menavigasi ke halaman pengaturan Waktu Layar. Pengguna juga dapat memilik waktu untuk memunculkan fitur ini.
Founder Sejiwa, Diena Haryana mengungkapkan ada tiga tips untuk tetap aman dalam berselancar di dunia digital:
1. Jaga screen time
Batasi waktu yang digunakan dalam berselancar di dunia digital di depan perangkat elektronik. Hal ini diperlukan untuk mengurangi kecanduan, tidak mengganggu waktu tidur, dan tetap punya waktu untuk melakukan kegiatan lain.
2. Jaga screen break
Beri jeda dari layar ponsel atau perangkat elektronik lainnya setiap beberapa waktu. Hal ini perlu, untuk mencegah mata lelah, otot kaku, dan membantu otak tetap fokus.
3. Jaga screen zone
Buat aturan untuk beberapa wilayah tertentu di dalam rumah yang bebas dari ponsel. Misalnya, ruang tidur, ruang makan, kamar mandi. Hal ini penting untuk menciptakan lebih banyak ruang berinteraksi.
Baca Juga: Telkomsel, TikTok, dan GoPay Dorong Ekonomi Digital lewat SIMPATI TikTok
Selain pembaruan fitur, TikTok juga memperkuat komitmennya dalam membekali remaja dengan literasi digital melalui pendekatan edukatif. Sejak akhir 2024 hingga akhir 2025, TikTok menggandeng SEJIWA Foundation dalam program School Roadshow: Seru Berkreasi dan #SalingJaga, mengajak siswa berdiskusi seputar keamanan digital bersama kreator muda dan tim TikTok.
Mengingat pentingnya peran orang tua dalam mendampingi aktivitas digital anak remajanya, TikTok bermitra dengan Keluarga Kita untuk menyusun modul panduan literasi digital bagi orang tua, pelatihan literasi digital di seluruh Indonesia, serta edukasi fitur Pelibatan Keluarga TikTok. Program ini ditargetkan menjangkau lebih dari 6.000 orang tua dengan anak remaja di seluruh Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: