- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Pertamina Kembangkan Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Kaltim, Bukti Nyata Komitmen Konservasi Satwa Langka
Kredit Foto: Istimewa
Melalui anak usahanya, Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), PT Pertamina (Persero) konsisten mewujudkan tanggung jawab lingkungan dengan fokus pada pelestarian ekosistem dan perlindungan satwa langka di Indonesia.
Salah satu inisiatif nyata diwujudkan dengan mengembangkan Pusat Rehabilitasi orang utan Samboja Lestari di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, bekerja sama dengan Borneo Orang utan Survival Foundation (BOSF).
Komisaris PT Pertamina (Persero), Nanik S Deyang, menyampaikan apresiasi atas komitmen perusahaan dalam memelihara satwa langka dan melestarikan lingkungan.
Baca Juga: Glory Nine Degrees Catat Potensi Transaksi Rp3,9 M di Inabuyer Expo, Pertamina Pacu UMKM Naik Kelas
“Saya terharu, tidak semua orang mau merawat orang utan di tempat seperti ini. Hal ini menunjukkan kepedulian Pertamina terhadap pelestarian satwa dilindungi. Saya berharap kedepannya seluruh Pertamina Group bisa terlibat aktif dalam upaya ini,” ujar Nanik.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, komitmen kelestarian lingkungan menegaskan Pertamina sebagai perusahaan energi nasional peduli terhadap masa depan lingkungan dan keberlanjutan ekosistem di Indonesia.
“Inisiatif ini bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina pilar lingkungan, khususnya dalam konservasi keanekaragaman hayati fauna,” terang Fadjar.
Fadjar menambahkan, program ini selaras dengan implementasi prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) poin 13 (penanganan perubahan iklim), 14 (menjaga ekosistem laut), dan 15 (menjaga ekosistem darat).
Sejak 2023, PHSS telah melakukan konservasi terhadap tiga individu orang utan, dengan dua individu tambahan direncanakan untuk konservasi pada periode 2026–2027. Upaya ini didukung dengan rehabilitasi habitat melalui penanaman pohon di kawasan Samboja Lestari seluas 8 hektar yang dimulai tahun 2024 dan akan berlanjut hingga 2027.
Baca Juga: Kopi Kamojang Tembus Pasar Asia & Eropa Berkat Inovasi 'Geothermal Dry House' Pertamina
Jenis pohon yang ditanam mencakup pohon endemik seperti Damar, Merembun, dan Balanggeran sebagai bagian dari upaya pemulihan ekosistem hutan, serta pohon produktif seperti mangga dan pepaya yang menjadi sumber pangan alami bagi orangutan.
Hingga kini, Pertamina telah menjalankan lebih dari 50 program konservasi keanekaragaman hayati fauna, dengan total 261 jenis hewan dan lebih dari 800.000 individu satwa yang telah dikonservasi. Satwa tersebut meliputi spesies seperti gajah, elang, monyet, bekantan, yaki, pesut, rusa, penyu, merak, kupu-kupu, dan lainnya.
“Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Pertamina Group tidak hanya berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional, tetapi juga aktif dalam menjalankan program pelestarian alam, khususnya untuk konservasi satwa endemik Indonesia seperti orang utan,” tutup Fadjar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: