Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bursa Asia Naik-Turun, Investor Saham Bimbang Nantikan Deadline Tarif AS

        Bursa Asia Naik-Turun, Investor Saham Bimbang Nantikan Deadline Tarif AS Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Asia kembali berakhir dengan hasil yang bervariasi dalam perdagangan di Selasa (29/7). Investor saham tengah menimbang efek kesepakatan dagang hingga keputusan kebijakan moneter sejumlah bank sentra dunia.

        Dilansir dari CNBC International, Rabu (30/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:

        • Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,15% ke 25.524,45.
        • CSI 300 (China): Naik 0,39% ke 4.152,02.
        • Shanghai Composite (China): Naik 0,33% ke 3.609,71.
        • Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,79% ke 40.674,55.
        • Topix (Jepang): Turun 0,75% ke 2.908,64.
        • Kospi (Korea Selatan): Naik 0,66% ke 3.230,57.
        • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,01% ke 804,45.

        Amerika Serikat (AS) dan China terus melakukan negosiasi kebijakan tarif hingga upaya memperpanjang gencatan perang akan hal tersebut setelah batas waktu 12 Agustus 2025. Ini adalah pertemuan ketiga dalam beberapa bulan terakhir, dengan pertemuan sebelumnya berlangsung di Swiss dan Inggris.

        AS sendiri baru-baru ini menegaskan bahwa pihaknya akan mengumumkan tarif dunia untuk negara-negara yang tak melakukan negosiasi tarif dengan Amerika Serikat. Besaran tarif tersebut akan bermula dari 15% - 20%.

        Presiden Amerika Serikat, Donald Trump juga berencana untuk memperpendek batas waktu tercapainya gencatan senjata hingga perdamaian dari Rusia-Ukraina.

        Jika Rusia tak bisa mewujudkan hal itu, maka negara itu akan menerima sanksi ekonomi. Namun Kremlin membalas hal tersebut dengan menegaskan bahwa operasi militernya akan terus berlanjut di Ukraina.

        Baca Juga: IHSG Berakhir Meroket 0,83% ke 7.677, Saham Emiten Properti SWID Pimpin Top Gainers

        Dari sisi moneter, pasar tengah menantikan keputusan suku bunga yang akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed) dan Bank of Japan (BoJ). BoJ sendiri diprediksi akan mempertahankan suku bunga mesti terdapat kemungkinan bahwa bank sentral itu akan menaikan suku bunga dari Jepang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: