Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bursa Eropa Melemah, Pasar Saham Ditekan Laporan Keuangan dan Ancaman Tarif AS

        Bursa Eropa Melemah, Pasar Saham Ditekan Laporan Keuangan dan Ancaman Tarif AS Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Eropa ditutup melemah pada Kamis (30/7). Ia mencatatkan level penutupan terendah dalam lebih dari sepekan setelah sejumlah laporan keuangan perusahaan mengecewakan pasar. Investor juga mengkhawatirkan dampak tarif impor dari Amerika Serikat (AS).

        Dilansir dari Reuters, Jumat (1/8), Indeks Stoxx 600 turun 0,75% menjadi 546,11. Hal ini terjadi seiring berlanjutnya musim rilis laporan keuangan kuartalan dalam kawasan tersebut.

        Baca Juga: Visa Cascade Uni Eropa Resmi Berlaku, Airlangga : Dorong Pertumbuhan Ekonomi

        Saham Ferrari menjadi sorotan karena melemah secara signifikan. Namun produsen mobil sport itu tetap mempertahankan proyeksi kinerja tahunannya. Perusahaan juga mengumumkan akan menghapus sebagian kompensasi harga yang sebelumnya diberlakukan untuk mobil yang dijual di AS.

        Namun demikian, analis mulai mempertanyakan apakah perusahaan tersebut dapat mempertahankan tingkat profitabilitas yang tinggi di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan global.

        "Sektor seperti otomotif, farmasi, dan barang konsumsi non-primer sangat rentan terhadap tarif AS," kata Manajer Portofolio Templeton Global Investments, Craig Cameron.

        "Kami secara sadar menghindari sektor-sektor itu dan lebih memilih utilitas, industri, dan keuangan yang lebih fokus pada pasar domestik dan relatif terlindungi dari dampak tarif," ungkapnya.

        Harapan pelaku pasar terhadap sektor minuman juga terpukul setelah pejabat setempat menyatakan bahwa ekspor anggur dan minuman beralkohol akan tetap dikenakan tarif hingga tercapainya kesepakatan baru dari Uni Eropa dan AS.

        Di sisi lain, tekanan terhadap pasar saham juga datang dari pergerakan pasar obligasi. Imbal hasil obligasi tenor dua tahun melonjak, menyentuh level tertinggi sejak April di Jerman.

        Baca Juga: Trump Segera Umumkan Detail Tarif Uni Eropa, Empat Sektor Jadi Sorotan Utama

        Hal ini terjadi seiring para pelaku pasar mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Kini pasar hanya memperkirakan peluang 50% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir 2025.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: