Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Inflasi Juli 0,3%, BI Ungkap Hasil Konsistensi Kebijakan Moneter dan Sinergi Dengan Pemerintah

        Inflasi Juli 0,3%, BI Ungkap Hasil Konsistensi Kebijakan Moneter dan Sinergi Dengan Pemerintah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2025 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen, yakni antara 1,5 persen hingga 3,5 persen.

        Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), IHK Juli 2025 tercatat inflasi sebesar 0,30 persen month to month (mtm), sehingga secara tahunan IHK mengalami inflasi sebesar 2,37 persen year on year (yoy).

        Baca Juga: Sekalian Alihkan Dampak Inflasi, Negara Ini Bakal Hadirkan Lisensi Platform Kripto

         Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan bahwa inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah). 

        “Lewat Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah,” kata Denny dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (3/8/2025). 

        Adapun inflasi pada kelompok inti di Juli 2025 tercatat sebesar 0,13% (mtm), meningkat dari realisasi inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,07% (mtm). 

        Deny mengatakan, inflasi inti Juli 2025 disumbang terutama oleh inflasi komoditas biaya pendidikan, terutama pendidikan SD, SMP dan SMA, dipengaruhi oleh faktor musiman dimulainya tahun ajaran baru, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjaga. 

        “Secara tahunan, inflasi inti Juli 2025 tercatat sebesar 2,32% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,37% (yoy),” tambahnya. 

        Selian itu, kelompok volatile food turut mengalami inflasi pada Juli 2025 sebesar 1,25% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,77% (mtm). 

        Inflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas beras, bawang merah, dan cabai rawit seiring dengan menurunnya pasokan selama berlangsungnya masa tanam, serta gangguan produksi dan distribusi di beberapa wilayah. 

        “Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 3,82% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,57% (yoy),” urainya. 

        Denny menyatakan, ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.

        Sementara itu, kelompok administered prices mengalami inflasi pada Juli 2025 sebesar 0,09% (mtm), stabil dibandingkan realisasi bulan sebelumnya sebesar 0,09% (mtm). 

        “Inflasi kelompok administered prices terutama disumbang oleh komoditas bensin, bahan bakar rumah tangga, dan sigaret kretek mesin (SKM) seiring dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, kendala distribusi LPG di bebrapa daerah, serta berlanjutnya kenaikan harga jual eceran komoditas rokok,” tuturnya. 

        Secara tahunan, kelompok administered prices tercatat inflasi sebesar 1,32% (yoy), menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,34% (yoy).

        Baca Juga: Inflasi Medis Meroket, Industri Asuransi Tertekan Imbas Kenaikan Klaim

        “Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2025 dan 2026,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: