Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        DPR: Mafia Migas Tidak Hanya di Petral

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Jakarta - Anggota DPR? dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal, mengapresiasi pembubaran Petral yang dilakukan oleh pemerintah, melalui Pertamina, pada 13 Mei 2015 lalu. Setidaknya, terdapat dua alasan pembubaran Petral versi pemerintah, yakni, pertama, perihal reputasi Petral yang erat dikaitkan dengan praktik-praktik tidak sehat (clean),? dan, kedua, tentang kinerja yang berkaitan dengan inefisiensi (clear)

        Refrizal menjelaskan bahwa tidak cukup hanya dengan melakukan pembubaran Petral. Langkah selanjutnya, pemerintah juga harus segera lakukan audit forensik terhadap anak perusahaan Pertamina tersebut. Sehingga, dari hasil audit forensik tersebut nantinya dapat diketahui apakah tender minyak yang selama ini dilakukan oleh Petral? merugikan bagi Pertamina atau tidak.

        Ia juga turut mengingatkan pemerintah bahwa Petral bukanlah satu-satunya mafia dalam tata kelola migas yang ada di Indonesia. Sehingga, pemerintah, menurutnya, tidak cukup sekadar membubarkan Petral atas alasan untuk memberantas mafia migas.

        "Petral adalah salah satu dari mafia migas, tapi bukan satu-satunya," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/5/2015).

        Sebagaimana diketahui bahwa Pertamina adalah perusahaan besar yang diakui secara internasional bahkan sempat masuk dalam 500 perusahaan terbaik versi Fortune. Sehingga, Pertamina, diyakini mampu mengelola sendiri kegiatan pengadaan minyak mentah dan tidak perlu membentuk badan baru pengganti Petral.

        "Pertamina tidak perlu membentuk badan atau lembaga baru untuk menggantikan fungsi Petral, cukup Pertamina saja dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG (good corporate governance). Satu hal yang paling ditakuti adalah mafia migas hanya ganti baju dari Petral ke ISC (Integrated Supply Chain)-Pertamina. Akhirnya tujuan pembubaran Petral itu sendiri menjadi tidak tercapai," ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: