PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menjadikan tanaman manggrove sebagai kunci meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah pembangkit, hal ini terbutki telah berhasil mengangkat nasib nelawayan di Bali.
Direktur Utama PLN IP mengatakan Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLN Indonesia Power sebagai subholding PT PLN (Persero) meliki konsentrasi dalam memberdayakan masyarakat di wilayah pembangkit melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Edwin menyebut, PLN IP selama ini telah mengoperasikan 37 unit pembangkit dengan total kapasitas 21 Mega Watt (MW)
"PLN Indonesia Power berkomitmen memberdayakan masyarakat, dengan memberikan pendampingan selama 5 tahun," ujar Edwin saat ditemui di Bali, Jumat (17/5/2024).
Edwin mengatakan, pemberdayaan dilakukan berdasarkan potensi yang bisa dikembangkan di wilayah masing-masih.
Dimana, selama masa pendampingan PLN memberikan pelatihan dan untuk para masyarakat, bahkan para ahli pun dihadirkan agar program tersebut berhasil meningkatkan kesejahteraan.
"Jadi dengan program pemberdayaan yang kami lakukan, kita didik dan kita dampingi mereka supaya mereka mandiri dan tidak tergantung lagi kepada kita," ujarnya.
Baca Juga: PLN Indonesia Power Siapkan EBT Jadi Andalan Penuhi Kebutuhan Listrik Nasional
Lanjutnya, PLN IP terus mendorong unit-unitnya untuk melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, sehingga kegiatan bisnis yang dilakukan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik tetapi juga dapat menciptakan dampak berganda bagi kesejahteraan masyarakat.
"Itulah kenapa, jadi setiap unit ini kita lakukan pembinaan supaya masing-masing unit melakukan programnya secara pemberdayaan masyarakat dan sustain seprti yang tadi disampaikan," ungkapnya.
Ketua Kelompok Usaha Bersama Segara Guna Batu Lumbang Iwayan Kona Antara mengungkapkan, kelompoknya digandeng PLN Indonesia Power Unit Induk Pembangkit (UIP) Persanggaran dalam mengembangkan tanaman manggrove di pesisir Denpasar Bali, berawal dengan tujuan menjaga ekosistem upaya tersebut ternyata telah membuahkan beragam manfaat untuk masyarakat.
Baca Juga: PLN IP Bangun Ekosistem Biomassa untuk Jaga Sustainability Cofiring PLTU
Dengan rimbunya tanaman manggrove meningkatkan populasi kepiting bakau di wilayah tersebut, sehingga hasil tanggkapannya pun meningkat kondisi ini pun meningkatkan pengahsilan dan berujung pada membaiknya kesejahteraan para nelayan.
"Sekarang karena mangrove kita bagus lebat yaitu komoditi tangkapan nelayan, kita yang menjadi utama yaitu kepiting bakau, itu perhari pendapatan anggota kami dari menangkap kepiting itu rata-rata Rp 300 ribu," ujar Kona.
Kona mengatakan, Kelompoknya juga memanfaatkan rimbunnya tanaman manggrove sebagai ekowisata, dari usaha yang dilakukan ini juga menciptakan lapangan kerja baru dan memperbaiki taraf hidup.
"Perbandingan sebelum Indonesia Power mendampingi kami, yaitu kami cukup bisa hanya makan dan kebutuhan sosial agama yang ada di lingkungan kami, sekarang setelah didampingi kami sudah bisa menabung dan menyekolahkan anak kami ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bahkan dari anak-anak nelayan banyak yang sudah sarjana," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement