Kredit Foto: Istimewa
Dalam perjalanan panjang membangun ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan, Sumatera Utara tengah menapaki sebuah babak baru melalui pengembangan Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS). Inisiatif nasional yang diprakarsai oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bersama Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), kini menemukan relevansinya yang nyata di Bumi Melayu Deli.
Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk muslim yang besar, Sumatera Utara memiliki lanskap sosial dan ekonomi yang sangat potensial dalam mengembangkan industri halal, terutama sektor kuliner yang menjadi denyut nadi ekonomi masyarakat kelas menengah dan UMKM. Maka, kehadiran Zona KHAS bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan sebuah gerakan transformasi kultural yang menjadikan kehalalan dan keamanan pangan sebagai fondasi peradaban konsumsi umat.
Zona KHAS dirancang tidak hanya untuk memenuhi aspek halal secara syariah, tetapi juga thayyib secara kesehatan. Setiap kawasan dilengkapi dengan musala, toilet terpisah dan bersih, tempat cuci tangan, serta area merokok terpisah. Ini adalah upaya konkret menjadikan tempat makan sebagai ruang yang bersih secara spiritual dan fisik, sekaligus inklusif bagi semua lapisan masyarakat.
Baca Juga: Wakaf Uang 5.0 Sumatera Utara: Umat Berwakaf, Ekonomi Naik Kelas
Namun lebih dari itu, Zona KHAS juga menjadi jawaban atas tantangan zaman: meningkatnya kebutuhan akan produk halal yang terverifikasi, meningkatnya kesadaran gaya hidup sehat, dan dorongan untuk memperkuat daya saing UMKM kuliner lokal. Dengan sistem sertifikasi ganda—baik halal dari BPJPH maupun aman dan sehat dari Kementerian Kesehatan—pelaku usaha di zona ini tidak hanya mendapatkan kepercayaan konsumen, tetapi juga membuka akses ke ekosistem industri halal global.
Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, pada 30 April 2025 telah dilakukan Kick Off Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (Zona KHAS) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Kegiatan ini berlangsung di Aula Rektorat UMSU dan menjadi bagian dari rangkaian Road to Fesyar Sumatera 2025, khususnya dalam event bertajuk Semesta Fest (Semarak Ekonomi Syariah dan Keuangan Digital Festival) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara. Inisiasi Zona KHAS ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara dengan Halal Center UMSU, sebagai upaya strategis perluasan ekosistem halal berbasis kampus dan pemberdayaan pelaku usaha halal di lingkungan akademik.
Zona KHAS UMSU diharapkan menjadi embrio yang mendorong replikasi kawasan serupa di berbagai lokasi strategis di Sumatera Utara, baik di pusat kota, kawasan wisata, lingkungan pesantren, maupun kampus-kampus lainnya. Kehadirannya menjadi model awal bagaimana kawasan kuliner halal yang terintegrasi dapat dibangun secara kolaboratif, profesional, dan berbasis edukasi.
Tentu saja, kerja besar ini membutuhkan komitmen dan konsistensi. Diperlukan alokasi anggaran yang memadai, regulasi yang adaptif, serta pelatihan dan pendampingan intensif bagi para pelaku UMKM. Pemerintah daerah harus tampil sebagai dirigen dalam orkestrasi pengembangan Zona KHAS, sementara masyarakat harus menjadi pelaku utama yang turut menjaga dan menyukseskannya.
Baca Juga: Hari Kedua Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2025, Lomba Berskala Internasional Digelar Meriah
Bagi Sumatera Utara, mengembangkan Zona KHAS bukan hanya tentang menciptakan pusat kuliner yang tertata. Ini adalah panggilan sejarah untuk menjadi pionir dalam membentuk wajah kuliner halal modern yang membanggakan, profesional, dan berdaya saing tinggi. Dengan sinergi dari KDEKS, pemerintah daerah, ormas Islam, akademisi, sektor swasta, dan pelaku UMKM, Sumut berpeluang besar menjadi model nasional dalam membangun Zona KHAS yang sukses dan berkelanjutan.
Sebagaimana pesan luhur ekonomi syariah, pembangunan bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk menciptakan keseimbangan antara kesejahteraan dan keberkahan. Maka, hadirnya Zona KHAS di Sumatera Utara harus dimaknai sebagai ikhtiar kolektif untuk menyatukan dimensi ibadah dan muamalah dalam satu cita: membangun masyarakat yang sehat, sejahtera, dan bermartabat melalui makanan yang halal dan baik.
Kini, saatnya Sumatera Utara melangkah mantap—dari potensi menjadi prestasi, dan dari wacana menjadi teladan. Zona KHAS bukan hanya simbol identitas kuliner Islami, melainkan pilar baru menuju Sumatera Utara sebagai pusat ekonomi syariah yang ramah, modern, dan beradab.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: