IJBNet Tandai 7 Tahun dengan Terobosan Baru, Bahan Bakar Hijau dan Ekspor SDM ke Jepang
Kredit Foto: Ist
Indonesia Japan Business Network (IJBNet) merayakan hari jadinya yang ke-7 pada Kamis, 7 Agustus 2025, di Auditorium Gedung B.J. Habibie BRIN, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Dengan mengusung tema “Memperkuat Jejaring dan Kolaborasi Indonesia Jepang”, perayaan ini menjadi bukti nyata komitmen IJBNet dalam mempererat hubungan bisnis bilateral antara Indonesia dan Jepang. Momentum ini sekaligus menjadi ajang refleksi serta penegasan peran strategis IJBNet dalam memperluas konektivitas dan kerja sama lintas negara.
Acara peringatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat penting dari kedua negara. Hadir di antaranya Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Mr. Masaki Yasushi, Ketua Dewan Penasihat Sanny Iskandar, Plt. Deputi Kebijakan Publik BRIN Prof. Anugerah Widyanto, serta Sekretaris Deputi V Industri Tenaga Kerja, Pariwisata, dan Proyek Strategis Nasional, Nuryani Yunus. Deputi Bappenas sekaligus Koordinator Paviliun Indonesia di Osaka Expo, Teguh Sambodo, turut memberikan dukungan dalam acara ini.
Dari tingkat daerah, perwakilan seperti Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bogor Hanafi, serta pejabat dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan turut hadir memberikan ucapan selamat. Tidak ketinggalan, mitra-mitra asal Jepang yang selama ini menjalin kerja sama erat dengan IJBNet, seperti GPDJ, Gakken, YUIME, Space Tech Accelerator, JETRO, JAXA, dan lainnya, ikut berpartisipasi memperkuat semangat kolaborasi.
Didirikan pada 8 Agustus 2018, IJBNet telah melalui perjalanan panjang dalam menjembatani kolaborasi ekonomi dan teknologi antara Indonesia dan Jepang. "Kita majukan sehari pelaksanaan HUT IJBNet," ujar Suyoto Rais, Ketua Umum IJBNet, kepada media. Ia menjelaskan bahwa penyesuaian tanggal ini dilakukan agar lebih banyak mitra dari kedua negara dapat hadir dan berpartisipasi secara langsung. Perayaan ini pun menjadi simbol sinergi dan dedikasi bersama untuk membawa hubungan Indonesia-Jepang ke level yang lebih tinggi.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI MANUAL SORTASI BAHAN BAKU SUSTAINABLE AVIATION FUEL DARI KELAPA DAN KOPRA NON-STANDAR UNTUK PANGAN antara BRIN, IJBNet, GPDJ, dan PT Abe Indonesia Berjaya. Sementara itu, bidang SDM dilakukan seremoni penyerahan kontrak kerja oleh mitra Jepang YUIME bagi 9 orang siswa asal Bogor Jawa Barat serta 4 orang siswa asal Pagar Alam Sumatera Selatan. Mereka dinyatakan lolos dan siap diberangkatkan ke Jepang untuk bekerja di bidang pertanian.
Acara dimulai dengan sambutan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Mr. Masaki Yasushi, yang menyampaikan ucapan selamat atas pencapaian tujuh tahun IJBNet. Beliau menyampaikan bahwa baik Jepang maupun Indonesia mempuyai karakteristik yang berbeda. Indonesia dengan wilayah yang luas dan potensi alamnya serta penduduk yang luar biasa. Jepang negara maju yang banyak membutuhkan tenaga kerja maupun pasokan lain. Perbedaan karakteristik ini membuat pekuang kolaborasi menjadi lebih besar.
Ketua Umum IJBNetSuyoto Rais menyampaikan bahwa kerja sama yang telah dibangun selama tujuh tahun kini memasuki babak baru. “Jejaring yang kuat adalah modal besar untuk menciptakan perubahan. Ke depan, kami ingin mendorong kolaborasi yang lebih berdampak dalam bidang dekarbonisasi, teknologi hijau, dan penguatan SDM,” ujar Suyoto. Selain itu, pentingnya menjadikan jejaring sebagai kekuatan perubahan. “Tujuh tahun IJBNet adalah bukti bahwa jejaring bisa melahirkan perubahan. Kini saatnya kita memperluas kolaborasi menuju dekarbonisasi, pertanian berkelanjutan, dan penyiapan SDM masa depan,” lanjutnya. Berbagai inisiatif strategis diperkenalkan dalam acara ini, di antaranya : pengembangan bahan bakar ramah lingkungan (SAF) dari kelapa non-standar dan pongamia, adopsi teknologi Jepang dalam pertanian berkelanjutan, pengelolaan limbah, dan pemanfaatan data satelit, serta program penguatan SDM Indonesia, melalui pelatihan dan penempatan tenaga kerja ke Jepang secara terstruktur.
Sementara itu, dalam sambutannya Ketua Dewan Penasihat IJBNet Sanny Iskandar menyoroti sinergi konkret antara teknologi dan SDM.“Teknologi dekarbonisasi dari Jepang harus diiringi dengan kerja sama pengembangan SDM yang berkelanjutan. Melalui program pelatihan dan penempatan tenaga kerja di Indonesia, kita bisa menjawab kebutuhan SDM di Jepang sekaligus memperkuat daya saing Indonesia,” jelas Sanny.
Selamat ulang tahun IJBNet, semoga perjalanan selama ini membuat IJBNet lebih berkembang program-programnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: