Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        ICDX Sabet Penghargaan di Sawit Indonesia Expo 2025, Mantapkan Posisi sebagai Bursa CPO Transparan dan Kredibel

        ICDX Sabet Penghargaan di Sawit Indonesia Expo 2025, Mantapkan Posisi sebagai Bursa CPO Transparan dan Kredibel Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI)  yang secara resmi ditunjuk pemerintah sebagai Bursa CPO Indonesia  berhasil meraih penghargaan bergengsi berkat konsistensinya menjaga kestabilan harga Crude Palm Oil (CPO) dan Tandan Buah Segar (TBS).

        Upaya ini dinilai memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi perusahaan kelapa sawit maupun para petani sawit di tanah air.

        Penghargaan tersebut diberikan karena ICDX dinilai memiliki komitmen kuat untuk menjadi Bursa CPO yang kredibel dan transparan. Tidak hanya itu, ICDX juga berperan dalam mengokohkan posisi Indonesia sebagai rujukan harga CPO dunia, sekaligus menetapkan harga acuan TBS di tingkat petani.

        Baca Juga: Dirut ICDX Jabarkan Manfaat 'Renewable Energy Certificate' untuk Pembangkit Listrik EBT, Pembeli, dan Pemerintah

        Momen penyerahan penghargaan berlangsung di ajang bergengsi Sawit Indonesia Expo 2025, yang digelar di Pekanbaru pada 7 Agustus 2025.

        Nursalam, Direktur ICDX, mengatakan, “Penghargaan ini tentunya merupakan apresiasi positif terhadap ICDX, khususnya dalam mengembangkan perdagangan CPO di Indonesia. Sebagai Bursa CPO yang ditunjuk pemerintah, ICDX akan terus mengembangkan layanan kepada semua pemangku kepentingan di ekosistem perdagangan CPO di Indonesia, serta menyiapkan platform perdagangan yang modern, yang pada akhirnya akan mendukung terciptanya pasar yang independen dan transparan.”

        “Kami optimis, ke depan Indonesia akan menjadi pusat perdagangan serta menjadi harga acuan CPO dunia. Untuk itu, diperlukan kolaborasi antar semua pemangku kepentingan. Sebagai salah satu produsen CPO terbesar di dunia, sudah selayaknya Indonesia memiliki harga acuan sendiri, dan ini bisa tercipta apabila antar semua pemangku kepentingan memiliki semangat serta visi yang sama”, ungkap Nursalam.

        Terkait Bursa CPO di Indonesia, ICDX resmi mendapatkan izin dari pemerintah pada Oktober 2023. Sampai saat ini, terdapat 58 anggota dan 19 lokasi Pelabuhan untuk transaksi pasar fisik CPO. Dalam komoditas CPO, Indonesia merupakan produsen utama CPO dunia.

        Baca Juga: Integritas, Sinergi, dan Inovasi: ICDX Respon Positif 3 Poin Strategis OJK di Pasar Derivatif

        Dikutip dari Foreign Agricultural Service, Lembaga di bawah United States Department of Agriculture (USDA), produksi minyak kelapa sawit Indonesia pada tahun 2024 ada di 46,5 juta metrik ton, atau setara dengan 58% produksi kelapa sawit global.

        Dalam ekosistem perdagangan CPO,  Bursa CPO dapat menciptakan pasar CPO yang transparan, adil, cost effective dan  teratur sehingga dapat terjadi pembentukan harga (price discovery) yang akuntabel    serta    kredibel,    dan    pada    akhirnya    dapat    terbentuk    acuan    harga    (price reference).

        Baca Juga: BPDP Raih Penghargaan “Kelembagaan dan Pelayanan Terbaik Bagi Sektor Sawit” pada Ajang SIEXPO 2025

        Baca Juga: Jalin Kemitraan Strategis dengan Sektor Perdagangan dan Investasi, BPDP Berpartisipasi dalam ITTIE 2025 di Kota Batam

        Selanjutnya, harga acuan dapat dimanfaatkan sebagai Harga Patokan Ekspor (HPE) CPO Indonesia untuk penetapan tarif Bea Keluar (BK) dan Pungutan Ekspor (PE), Sebagai harga acuan Tandan Buah Segar (TBS) petani sawit, serta sebagai harga acuan insentif Biodiesel.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: