Kredit Foto: Rawpixel
WhatsApp tidak terima dengan tuduhan bahwa pihaknya mendorong tindakan kekerasan dalam wilayah dari Rusia. Pihaknya balik melawan tuduhan dari Moskow.
WhatsApp menuding pemerintah negara itu berupaya memblokir akses komunikasi aman bagi lebih dari ratusan juta warganya dengan membatasi panggilan dalam platform tersebut.
Baca Juga: Ethos Jadi Sorotan di Meta WhatsApp Bussiness Summit 2025, Bagikan Strategi Sukses Click To WhatsApp
"WhatsApp bersifat privat, terenkripsi end-to-end, dan menolak upaya pemerintah melanggar hak masyarakat untuk berkomunikasi secara aman. Itulah sebabnya Rusia mencoba memblokirnya bagi lebih dari 100 juta orang," kata Pihak WhatsApp, dilansir Jumat (15/8).
WhatsApp sendiri menegaskan akan terus berupaya menjaga layanan terenkripsi tetap tersedia meski mendapatkan hambatan dari pemerintah di Rusia.
Sebelumnya, Rusia mempromosikan media sosial lokal dan memperluas kontrol terhadap ruang internet domestik. Baru-baru ini mereka melakukan pembatasan sebagian panggilan di WhatsApp dan Telegram
Kremlin menyatakan pembatasan tersebut dilakukan karena kedua platform asing itu tidak membagikan informasi kepada aparat terkait kasus penipuan dan terorisme.
Baca Juga: Isu Keamanan, Rusia Batasi Panggilan Telegram dan WhatsApp
Adapun Telegram menyatakan pihaknya secara aktif memerangi penyalahgunaan platform, termasuk seruan untuk sabotase, kekerasan, dan penipuan. Telegram menambahkan, moderatornya menggunakan teknologi akal imitasi untuk menghapus jutaan pesan berbahaya setiap hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: