Kredit Foto: Unsplash/Árpád Czapp
Rusia mulai membatasi sebagian layanan panggilan dalam aplikasi dari Telegram dan WhatsApp. Pihaknya menilai kedua platform asing tersebut tidak memenuhi permintaan berbagi informasi dengan aparat penegak hukum dalam kasus penipuan dan terorisme.
Regulator Komunikasi Rusia (Roskomnadzor) mengatakan kedua platform tersebut akan dibatasi untuk sementara waktu sampai keduanyanya mematuhi hukum dari Rusia.
Baca Juga: Insiden Konser Warsaw, Rusia Dituduh Coba Adu Domba Polandia dan Ukraina
“Untuk memerangi pelaku kejahatan, langkah-langkah diambil untuk membatasi sebagian panggilan pada aplikasi pesan asing ini. Tidak ada pembatasan lain yang diberlakukan pada fungsionalitas mereka,” kata Roskomnadzor, dilansir Kamis (14/8).
Rusia menuding kedua platform telah mengabaikan permintaan berulang untuk mencegah penyalahgunaan layanan mereka.
Adapun pengguna melaporkan bahwa panggilan suara hampir tidak berfungsi di Telegram. Sementara panggilan terganggu suara putus-putus dan dengungan logam di WhatsApp.
Pembatasan ini rupanya hanya berlaku pada fitur panggilan dan akan dicabut jika kedunya mematuhi hukum dari Rusia. Hal itu juga termasuk membuka entitas hukum, mematuhi semua peraturan lokal, serta bekerja sama dengan Roskomnadzor.
Telegram menanggapi hal ini dengan mengatakan bahwa pihaknya menolak seruan untuk melakukan kekerasan dan penipuan dalam platformnya. Perusahaa juga menegaskan bahwa moderator dalam platform telah menggunakan alat akal imitasi untuk memantau bagian publik platform tersebut untuk menghapus jutaan pesan berbahaya setiap hari.
Sementara WhatsApp menanggapi hal ini dengan mengatakan bahwa platformnya bersifat privat, terenkripsi ujung ke ujung (end-to-end encrypted), dan menolak upaya pemerintah untuk melanggar hak orang dalam berkomunikasi secara aman.
Baca Juga: Meski Diserang Rusia, Ukraina Sukses Uji Coba Starlink Direct-to-Cell Pertama di Eropa Timur
"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan komunikasi terenkripsi ujung ke ujung tersedia bagi semua orang di seluruh dunia, termasuk di Rusia," ungkap Juru Bicara Whatsapp.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement